Sekarang semua bencana alam ini sudah lengkap terjadi, lalu apa yang harus kita lakukan? Nyatanya Indonesia butuh aksi bukan reaksi. Â Berkoar-koar sosial media tidak lah cukup, menaruh tagar #PrayforIndonesia tanpa aksi konkrit hanyalah perbuatan yang sia-sia. Â Apalagi dimasa pandemi ini dimana orang secara langsung terdampak finansialnya dan mentalnya. Â
Mereka tidak menerima simpati dari kita semua melainkan aksi langsung nyata kita. Daripada berlarut-larut memikirkan korban, kita juga harus memikirkan calon korban selanjutnya dari aksi yang kita lakukan secara tidak langsung. Â Ini seperti bom waktu, hal ini akan terus terulang kembali jika kita bersama tidak bisa menjinakkan bom tersebut.Â
Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah dan para perusahaan itu, kita juga harus bercermin pada diri sendiri. Â Tanpa disadari, kita adalah para konsumennya dan kita juga yang membeli saham perusahaan pertambangan dan kelapa sawit sehingga mereka bisa terus berjaya merampas hak saudara kita. Â
Belum lagi kita juga yang tinggal di negara ini, menambah keturunan di negara ini yang meluaskan lahan sana sini. Memang, bencana alam tidak bisa dihindarkan dan bukanlah siapa-siapa yang harus disalahkan. Tetapi jika kita mau untuk mengantisipasi bersama, memberikan edukasi penting sekalipun, atau memperbaiki alam sekecil apapun, bencana alam bisa dijadikan berkah bagi kita semua. Air hujan bisa menjadi air tanah, abu vulkanik bisa menjadi lahan yang gembur. Â Semoga kita kedepannya benar sadar apa yang kita kontribusikan di bumi pertiwi ini bisa sangat berdampak besar bagi saudara kita. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H