Kamu Bukan Orang Gagal, Sekalipun Hidupmu Tanpa Pencapaian
Tahun baru sering datang dengan euforia yang sama: orang-orang sibuk memamerkan daftar pencapaian mereka. Media sosial penuh dengan "highlight reel" hidup orang lain, dari kelulusan, promosi kerja, hingga pencapaian-pencapaian besar yang bikin kita, diam-diam, merasa kecil. Kamu mungkin salah satu dari mereka yang duduk termenung, merenungkan bagaimana tahun ini pun terasa sama seperti tahun sebelumnya. "Apa aku ini gagal?" pikirmu sambil menghela napas berat.
Rasa insecure itu wajar. Kita hidup di era di mana pencapaian sering menjadi standar nilai seseorang. Kalau kamu belum sukses, belum punya kekayaan melimpah, atau belum mendapatkan pengakuan dari orang lain, rasanya seperti kamu nggak layak untuk bangga, bahkan nggak layak untuk bahagia. Ironisnya, pola pikir seperti ini sering kali lebih kejam daripada realitas itu sendiri.
Tapi pernah nggak sih, kita berhenti sejenak dan bertanya: Memangnya kenapa kalau kita nggak punya pencapaian besar?Â
Apakah benar hidup kita nggak berarti hanya karena belum ada sesuatu yang bisa dibanggakan ke orang lain?
Tidak Ada yang Berhak Menjadi Juri Atas Kebahagiaanmu
Kita sering lupa bahwa kebahagiaan itu adalah rasa yang diciptakan dari dalam diri kita sendiri. Seringkali, kita membiarkan orang lain menjadi "juri" yang menentukan apakah kita layak bahagia atau tidak. Padahal, standar kebahagiaan itu seharusnya bukan pencapaian besar yang dipamerkan ke dunia, melainkan hal-hal kecil yang membuat kita merasa cukup dan damai.
Coba ingat kembali momen-momen sederhana yang pernah bikin kamu tersenyum. Mungkin saat kamu duduk di kedai kopi favorit sambil menyeruput secangkir kopi hangat. Atau saat kamu tertawa terbahak-bahak dengan teman-temanmu di tengah malam sambil nonton film komedi. Itu semua adalah bentuk kebahagiaan yang sering terlupakan karena dianggap "nggak cukup keren" untuk diakui oleh orang lain.
Kamu Bukan Gagal, Â Hanya Saja Kamu Di Proses Lebih Lama
Jika saat ini kamu belum berhasil, percayalah kamu bukan gagal! Hanya saja kamu di proses lebih lama agar bisa lebih kuat daripada orang lain. Agar kamu bisa mempertahankan kebahagianmu lebih lama. Kamu bukan pecundang hanya karena hidupmu belum terlihat "wah". Hidup bukanlah perlombaan pencapaian. Nggak ada aturan baku yang mengatakan bahwa di usia tertentu kamu harus punya rumah, karier cemerlang, atau pasangan yang sempurna. Semua itu hanyalah konstruksi sosial yang, jika kita pikirkan lebih dalam, nggak ada hubungannya dengan nilai dirimu sebagai manusia.
Kalau kamu merasa belum menjadi siapa-siapa, coba ubah cara pandangmu. Menjadi "siapa-siapa" bukan tentang seberapa banyak penghargaan yang kamu miliki atau seberapa terkenal namamu di dunia luar. Menjadi "siapa-siapa" adalah tentang bagaimana kamu bisa menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri, sekecil apapun itu. Bisa jadi, tahun ini kamu belum meraih pencapaian besar, tapi mungkin kamu sudah lebih sabar menghadapi hidup, lebih bisa memahami diri sendiri, atau bahkan lebih konsisten menjaga kesehatan mentalmu. Itu semua adalah pencapaian yang nggak kalah berharga.
Fokus pada Proses, Bukan Hasil
Salah satu alasan utama kenapa kita merasa gagal adalah karena kita terlalu fokus pada hasil akhir. Padahal, proses perjalanan kita menuju impian juga punya nilai yang luar biasa. Terkadang, kamu nggak butuh pencapaian besar untuk merasa hidupmu berarti. Yang kamu butuhkan adalah kemampuan untuk menghargai perjalanan itu sendiri.
Kalau kamu punya mimpi besar yang terasa jauh, nggak apa-apa. Jangan buru-buru merasa gagal hanya karena belum mencapainya. Ingatlah bahwa setiap langkah kecil yang kamu ambil adalah bagian dari perjalanan itu. Bahkan, belajar untuk bertahan di tengah tantangan adalah bentuk pencapaian yang layak kamu hargai.
Bahagia Itu Hakmu
Jangan biarkan standar orang lain mencuri kebahagiaanmu. Kamu berhak merasa cukup dan bahagia sekalipun hidupmu belum sempurna. Bahagia itu nggak selalu soal meraih sesuatu yang besar, tapi soal bagaimana kamu bisa menemukan makna dalam hal-hal kecil di sekitar. Coba untuk lebih mencintai dan menghargai dirimu sendiri. Pelan-pelan lepaskan beban ekspektasi orang lain yang nggak seharusnya kamu pikul. Ingatlah bahwa kamu adalah manusia, dan manusia itu nggak sempurna. Kamu nggak perlu jadi kaya raya, terkenal, atau berkuasa untuk merasa berarti. Kamu hanya perlu menjadi dirimu sendiri dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik, sekecil apapun itu.
Saat tahun berganti dan orang-orang sibuk membanggakan pencapaian mereka, ingatlah bahwa hidupmu punya perjalanan yang unik. Jangan biarkan rasa minder menghentikan langkahmu. Kamu bukan orang gagal hanya karena jalanmu berbeda. Hidup bukan soal siapa yang lebih cepat sampai garis finish, melainkan tentang bagaimana kita menikmati setiap langkah perjalanan. Jadi, di tahun yang baru ini, izinkan dirimu untuk merasa cukup. Nikmati secangkir kopi hangat, tertawa dengan teman-temanmu, dan terus percaya bahwa mimpi-mimpimu bisa menjadi kenyataan, pada waktunya. Karena kamu, dengan segala kekuranganmu, sudah cukup berharga dan layak untuk bahagia.