Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di satupena Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fenomena Bisikan Ghaib, Waspada Halusinasi

9 Desember 2024   13:27 Diperbarui: 9 Desember 2024   13:57 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: bingimage.com AI


Belakangan ini, masyarakat dikejutkan oleh sebuah tragedi memilukan yang melibatkan seorang anak yang tega menghilangkan nyawa ayah dan neneknya. Dalam keterangannya, pelaku mengaku mendengar "bisikan ghaib" yang memerintahkannya untuk melakukan tindakan keji tersebut. Fenomena ini memicu diskusi luas tentang keberadaan bisikan ghaib dan kemungkinan adanya gangguan mental yang mendasarinya.

Menurut pakar kejiwaan, apa yang disebut sebagai bisikan ghaib ini kemungkinan besar merupakan bentuk halusinasi pendengaran, yakni persepsi mendengar suara yang terasa nyata meskipun tidak ada sumber suara eksternal. Sebagaimana dijelaskan oleh situs berita Kompas.com, halusinasi adalah fenomena gangguan sensori yang dirasakan seseorang seolah-olah nyata, meskipun sebenarnya tidak ada rangsangan di lingkungan sekitarnya.

Apa Itu Halusinasi?
Halusinasi adalah pengalaman sensori tanpa adanya stimulus nyata. Hal ini bisa terjadi pada berbagai indra, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, atau rasa. Salah satu jenis halusinasi yang paling umum adalah halusinasi pendengaran, di mana seseorang mendengar suara, bisikan, atau bahkan percakapan yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi ini sering kali terkait dengan gangguan psikologis atau neurologis, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, atau kondisi tertentu seperti delirium dan demensia. Dalam konteks kasus tragis ini, halusinasi pendengaran bisa memanifestasikan dirinya sebagai "bisikan ghaib" yang terasa sangat nyata bagi penderita. Suara-suara ini mungkin memerintahkan atau mengarahkan seseorang untuk melakukan tindakan tertentu, termasuk yang bersifat destruktif atau berbahaya. Pakar menyebutkan bahwa halusinasi sering kali menjadi tanda adanya gangguan mental serius yang membutuhkan penanganan segera.

Penyebab Halusinasi
Fenomena halusinasi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik biologis, psikologis, maupun lingkungan. Berikut adalah beberapa penyebab utama:

1. Gangguan Mental: Halusinasi sering ditemukan pada penderita skizofrenia, gangguan bipolar, atau depresi berat.
2. Penyalahgunaan Obat dan Alkohol: Konsumsi zat psikoaktif seperti amfetamin, LSD, atau alkohol dalam jumlah berlebihan dapat memicu halusinasi.
3. Kurang Tidur: Deprivasi tidur dalam waktu yang lama dapat menyebabkan halusinasi, baik pendengaran maupun penglihatan.
4. Stres Berat dan Trauma: Individu yang mengalami tekanan emosional ekstrem atau trauma mungkin lebih rentan mengalami halusinasi.
5. Gangguan Neurologis: Penyakit seperti epilepsi, Parkinson, atau Alzheimer dapat menyebabkan halusinasi sebagai gejala sekunder.

Bahaya Halusinasi bagi Kejiwaan
Halusinasi tidak hanya menimbulkan gangguan pada individu yang mengalaminya, tetapi juga dapat membahayakan orang-orang di sekitarnya. Bahaya utama dari halusinasi pendengaran adalah ketika suara-suara tersebut mendorong penderita untuk melakukan tindakan berbahaya, seperti melukai diri sendiri atau orang lain. Pada beberapa kasus, seperti tragedi yang terjadi baru-baru ini, halusinasi bisa memicu perilaku kriminal yang mengakibatkan hilangnya nyawa. Selain itu, halusinasi yang berlangsung lama dapat menyebabkan penderita kehilangan kontak dengan realitas, memperburuk kondisi kejiwaan, dan membuat mereka sulit menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam beberapa kasus, individu yang mengalami halusinasi juga menghadapi stigma sosial, yang semakin memperparah kondisi mereka.

Cara Mencegah dan Mengatasi Halusinasi
Meski halusinasi bisa menjadi gejala gangguan yang serius, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengatasi kondisi ini. Berikut adalah beberapa cara yang disarankan oleh para ahli:

1. Mengenali Gejala Dini: Kesadaran akan tanda-tanda awal halusinasi, seperti mendengar suara yang tidak bisa dijelaskan atau melihat hal-hal yang tidak nyata, sangat penting untuk penanganan cepat. Konsultasikan dengan profesional kesehatan mental jika gejala mulai muncul.

2. Mengelola Stres: Stres yang tidak terkendali dapat memicu atau memperburuk halusinasi. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau terapi perilaku kognitif dapat membantu mengurangi stres.

3. Menjaga Pola Tidur: Kurang tidur adalah salah satu penyebab utama halusinasi. Pastikan untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun