Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di satupena Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ketika Pernikahan Terasa Hambar

9 Desember 2024   07:54 Diperbarui: 9 Desember 2024   11:08 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: bingimage.com AI

Menghidupkan Kembali Cinta yang Hambar dalam Pernikahan

Pernikahan adalah ikatan sakral yang dimulai dengan janji untuk saling mencintai dan mendampingi, baik dalam suka maupun duka. Namun, perjalanan waktu sering kali menguji janji ini. Salah satu ujian terbesar dalam pernikahan adalah saat hubungan mulai terasa hambar. Banyak pasangan yang telah menikah selama puluhan tahun mengakui bahwa rasa cinta yang menggebu-gebu seperti saat awal pernikahan perlahan memudar. Pertemuan dengan pasangan mungkin tak lagi memunculkan kegembiraan seperti dulu, dan rutinitas sehari-hari sering kali menjadi penyebab utama hambarnya hubungan.

Saat pernikahan terasa hambar, sebagian pasangan mencari pelarian emosional di luar rumah tangga mereka. Perselingkuhan sering dianggap solusi, seolah-olah menghadirkan kembali semangat rasa cinta yang hilang. Namun, langkah ini justru menghancurkan fondasi pernikahan, karena bukan mengatasi akar masalah, melainkan hanya memberikan solusi sementara yang berujung pada kehancuran. Apalagi dalam pernikahan itu ada anak-anak yang dikorbankan.  

Mengapa Pernikahan Bisa Menjadi Hambar?

Kehambaran dalam pernikahan sering kali terjadi bukan karena cinta yang hilang, melainkan karena kurangnya upaya untuk merawat hubungan. Di awal pernikahan, perasaan cinta terasa menggebu-gebu. Namun, seiring waktu, rutinitas mengalahkan spontanitas, dan pasangan mulai kehilangan momen kebersamaan yang berkualitas.  

Banyak pasangan juga merasa bahwa kemesraan setelah menikah lama adalah sesuatu yang tidak penting atau bahkan tidak lazim. Mereka lebih fokus pada tanggung jawab rumah tangga, pekerjaan, dan anak-anak, sehingga lupa bahwa hubungan suami istri juga perlu dirawat. Akibatnya, jarak emosional mulai terbentuk, dan pernikahan kehilangan daya tariknya.  

Kesalahan Mencari Kebahagiaan di Tempat Lain

Ketika rasa hambar itu muncul, godaan untuk mencari kebahagiaan di luar pernikahan menjadi besar. Sosok baru yang dianggap "membawa angin segar" sering kali terlihat sebagai pelarian yang menyenangkan. Namun, apakah ini benar-benar solusi?  

Perselingkuhan bukan hanya melanggar janji pernikahan, tetapi juga menciptakan luka yang mendalam, baik untuk pasangan maupun keluarga secara keseluruhan. Alih-alih memperbaiki hubungan yang hambar, perselingkuhan justru menambah masalah baru yang jauh lebih kompleks. Kebahagiaan yang dirasakan mungkin hanya sesaat, tetapi dampak buruknya bisa bertahan seumur hidup. Bahkan bisa menumbuhkan trauma pada korban perceraian yaitu buah hati kesayangan kita.  

Mencari Solusi Bersama, Saat Pernikahan Mulai Hambar

Daripada mencari kebahagiaan di luar, mengapa tidak mencoba menghidupkan kembali cinta di dalam pernikahan? Coba untuk kembali duduk berdua, saling menatap dan bercerita, tidak perlu membahas hal-hal kompleks dan berat, cobalah untuk deep talk, saling menyelami pikiran masing-masing dan mencari solusi bersama untuk mengatasi rasa hambar yang mulai ada dalam rumah tangga. Pernikahan yang sehat bukan hanya soal berbagi tanggung jawab, tetapi juga soal menjaga hubungan emosional dan romantis. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan kembali 'bumbu cinta' dalam pernikahan:  

1. Komunikasi yang Jujur
Duduk bersama dan berbicara dari hati ke hati. Singkirkan gadget anda dan fokuslah untuk saling bercerita. Karena komunikasi yang jujur adalah langkah pertama untuk menciptakan kembali bumbu dalam pernikahan. Bagikan perasaan Anda secara jujur tanpa menyalahkan pasangan. Diskusikan apa yang Anda rasakan dan dengarkan pasangan Anda dengan penuh empati.  

2. Menciptakan Waktu Berkualitas  
Jangan biarkan rutinitas menghapus momen berdua. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda nikmati bersama, seperti makan malam romantis, menonton film favorit, atau sekadar berjalan-jalan santai. Aktivitas sederhana ini bisa mempererat kembali hubungan Anda.  

3. Menghidupkan Kembali Kemesraan
Jangan malu untuk bermesraan dengan pasangan, meskipun Anda sudah menikah selama puluhan tahun. Pelukan, genggaman tangan, atau kata-kata manis dapat memperkuat rasa cinta. Ingat, kemesraan adalah "air" yang menyiram tumbuhan cinta agar tetap subur.  

4. Menghargai Pasangan
Setelah bertahun-tahun bersama, pasangan sering kali lupa untuk saling menghargai. Ucapan terima kasih atau pujian kecil bisa membuat pasangan merasa dihargai dan dicintai.  

5. Membangun Ketergantungan Positif  
Ketergantungan yang sehat pada pasangan adalah tanda hubungan yang kuat. Jangan ragu untuk menunjukkan bahwa Anda membutuhkan pasangan, baik secara emosional maupun praktis. Hal ini menciptakan rasa saling memiliki dan saling membutuhkan yang mendalam.  

6. Biasakan Tetap Bermesraan  

Biasakanlah untuk tetap bermesraan dengan pasangan seperti saat awal pernikahan. Contohnya memanggil pasangan  dengan sebutan sayang, menggengam tangannya saat berjalan di keramaian, mengiriminya chat mesra, atau memposting fotonya di medsos dengan caption yang romantis. Hal-hal yang dianggap remeh seperti itu, justru penting untuk dilakukan. 

Sayangnya, banyak pasangan yang merasa risih untuk bermesraan, setelah menikah cukup lama. Padahal Ini adalah persepsi yang perlu diubah. Justru, kemesraan harus diintensifkan agar cinta terus tumbuh. Ingatlah, pernikahan bukan hanya soal berbagi tanggung jawab, tetapi juga soal berbagi cinta dan kebahagiaan.  

"Pasangan Hidup bukanlah sekedar rekan bisnis yang berbagi tugas operasional dalam masalah rumah tangga"

Diperlukan juga cinta untuk menjalankan kehidupan Pernikahan yang lama. Cobalah untuk menghidupkan kembali kebiasaan-kebiasaan romantis yang dulu dilakukan di awal pernikahan. Hal ini mungkin terasa canggung pada awalnya, tetapi lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan yang mempererat hubungan Anda.  

Pernikahan sebagai Proses yang Berkelanjutan

Pernikahan bukanlah tujuan akhir, melainkan perjalanan panjang yang membutuhkan usaha dan komitmen. Sama seperti tanaman yang harus disiram agar tumbuh, cinta juga harus dirawat agar tetap hidup. Jika pasangan saling bekerja sama untuk menjaga cinta, maka kehambaran tidak akan menjadi ancaman yang besar.  Sebagai pasangan, Anda memiliki kekuatan untuk mengubah hubungan Anda. 

Mulailah dari hal-hal kecil, seperti menghabiskan waktu bersama, menunjukkan penghargaan, dan menjaga komunikasi. Dengan cara ini, pernikahan Anda akan kembali hidup dan penuh cinta. Pada akhirnya, pernikahan yang sehat bukan tentang menghindari masalah, tetapi tentang bagaimana Anda dan pasangan bersama-sama menghadapinya. Jadi, sebelum mencari solusi di luar, tanyakan pada diri Anda: apakah Anda sudah benar-benar berusaha untuk menghidupkan kembali cinta dalam pernikahan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun