Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Atasi Pengangguran Dengan Mengurangi Syarat Absurd Untuk Para Pelamar

29 November 2024   19:56 Diperbarui: 29 November 2024   19:56 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:bingimage.com AI

Peran Pemerintah  

Pemerintah juga harus lebih tegas dalam mengatur standar rekrutmen perusahaan. Beberapa langkah yang bisa diambil adalah:  

1. Membatasi Diskriminasi Rekrutmen: Undang-undang ketenagakerjaan harus diperketat untuk melarang perusahaan membuat syarat diskriminatif, seperti batas usia atau status pernikahan.  

2. Meningkatkan Upah Minimum: Upah yang layak akan menarik lebih banyak tenaga kerja untuk bekerja secara produktif.  

3. Mendorong Pendidikan dan Pelatihan Vokasi : Program pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja akan membantu pencari kerja lebih siap bersaing.  

Manfaat Jangka Panjang  

Dengan menghilangkan syarat pelamar yang tidak masuk akal, perusahaan akan mendapatkan lebih banyak kandidat berkualitas. Selain itu, masyarakat yang bekerja sesuai keterampilan mereka akan lebih produktif dan sejahtera. Negara kita pun dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat, terutama mereka yang berada di usia lanjut.  

Di negara-negara maju, masyarakat lanjut usia tetap memiliki kesempatan untuk bekerja sehingga mereka tidak bergantung sepenuhnya pada bantuan sosial. Di Indonesia, hal ini juga bisa diterapkan jika perusahaan mulai mengubah cara pandang mereka terhadap usia dan status pelamar kerja.  

Mengakhiri Lingkaran Setan Pengangguran  

Jika syarat absurd ini terus dibiarkan, pengangguran akan semakin meningkat. Orang-orang yang sebenarnya mampu bekerja malah terhambat oleh aturan yang tidak masuk akal. Perusahaan perlu menyadari bahwa dengan membuka akses kerja yang lebih inklusif, mereka tidak hanya membantu pencari kerja tetapi juga berkontribusi pada kemajuan ekonomi negara.  

Pada akhirnya, solusi terbaik untuk mengatasi pengangguran adalah dengan menciptakan sistem rekrutmen yang lebih adil, inklusif, dan berfokus pada keterampilan. Mari kita belajar dari negara-negara yang telah berhasil mengurangi pengangguran tanpa diskriminasi. Jangan sampai kita terus terjebak dalam pola pikir lama yang justru memperburuk keadaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun