Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di satupena Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Terjebak Dalam Perasaan Nggak Enakan

19 November 2024   18:10 Diperbarui: 19 November 2024   18:14 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : bingimage.com AI


Pernah nggak sih kompasianer ada di situasi, di mana seseorang minta tolong, padahal hati kecil kamu bilang, "Aduh, berat banget nih buat ngelakuinnya" Tapi tetap aja, kamu bilang, "Iya, oke." Lalu, kamu menghabiskan waktu, tenaga, dan mungkin perasaan, hanya demi nggak bikin orang lain kecewa. Rasanya istilah ini bisa kita sebut dengan 'Terjebak dalam Perasaan Nggak Enakan'.

Sebagian besar dari kita mungkin pernah terjebak dalam fenomena "nggak enakan." Sebuah perasaan yang muncul karena nggak mau dianggap sombong, takut bikin orang lain sakit hati, atau sekadar kebiasaan menghormati orang lain. Tapi di balik itu, kita sering lupa satu hal penting yaitu menghormati diri sendiri.  

Kenapa Kita Sering "Nggak Enakan"?

1. Budaya "nggak enak" bawaan dari kecil
Dari kecil, kita sering diajarkan untuk selalu sopan, menghormati orang lain, dan nggak menyinggung perasaan mereka. Itu bagus, sebenarnya, tapi kadang jadi kebablasan. Kita diajar untuk mendahulukan orang lain, sampai lupa memikirkan batasan diri sendiri.  

2. Takut jadi "nggak asik"  
Ada kekhawatiran kalau kita nolak sesuatu, orang bakal menganggap kita nggak peduli atau nggak ramah. Padahal, kenyataannya, kebanyakan orang nggak akan benar-benar memikirkan itu terlalu lama.  

3. Rasa bersalah yang berlebihan  
Kadang, kita ngerasa kalau nggak bantu orang lain, ada perasaan bersalah yang nggak bisa dihindari. Bahkan, meskipun kita tahu sebenarnya permintaan itu nggak masuk akal atau di luar kemampuan kita.

Ketika Basa-Basi Jadi Bikin Nggak Nyaman  

Masalah "nggak enakan" ini nggak cuma muncul saat nolak permintaan, tapi juga saat kita jadi korban basa-basi yang over. Contohnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti:  
"Udah punya apa aja sekarang?"  
"Gajinya berapa?"  
"Kapan nikah?"  

Jujur aja, nggak semua orang siap atau nyaman menjawab hal-hal seperti itu. Tapi karena yang nanya seringkali orang yang lebih tua, kerabat dekat, atau bahkan teman, kita merasa terjebak. Mau jawab, kok jadi kaya buka aib. Nggak jawab, malah takut dianggap nggak sopan.  Masalahnya, orang-orang yang sering melontarkan pertanyaan ini mungkin nggak sadar kalau niat basa-basinya justru bikin kita nggak nyaman. Seakan-akan hidup kita jadi bahan evaluasi atau penghakiman.  

Gimana Biar Nggak Terjebak Situasi Nggak Enakan?  

1. Kenali Hak untuk Berkata "Tidak"  
Penting buat kita sadar bahwa kita punya hak penuh atas diri sendiri, termasuk hak untuk bilang "tidak." Menolak sesuatu bukan berarti kita egois, sombong, atau nggak peduli. Kadang, menolak adalah bentuk terbaik dari menjaga diri kita sendiri.  Coba mulai dengan hal sederhana, misalnya saat ada teman minta tolong tapi kamu benar-benar nggak bisa. Bilang aja, "Maaf ya, aku lagi nggak bisa sekarang. Mungkin lain waktu aku bisa bantu." Kalimat ini sopan, jelas, tapi tetap menjaga batasan kamu.  

2. Jaga Sikap Tegas, Tapi Tetap Ramah  
Saat menghadapi pertanyaan yang nggak nyaman, kamu nggak perlu menjawab semua. Misalnya, kalau ditanya, "Udah punya apa aja?" Kamu bisa jawab dengan candaan ringan, "Punya senyum manis aja sih, hehe." Atau kalau pertanyaannya lebih personal, bilang aja, "Wah, itu rahasia perusahaan nih."  Kalau pertanyaan itu datang dari orang yang lebih tua, coba alihkan dengan hal lain. Misalnya, "Lho, kok tanya gaji saya? Gimana kabar cucunya nih?" Ini nggak cuma menghindari jawab pertanyaan, tapi juga memindahkan fokus obrolan ke topik yang lebih aman.  

3. Latih Komunikasi yang Sehat
Kita bisa mulai belajar ngomong jujur tentang apa yang kita rasakan tanpa perlu merasa bersalah. Misalnya, kalau merasa keberatan dengan permintaan seseorang, bilang aja, "Aku pengen banget bantu, tapi saat ini aku lagi banyak urusan lain. Bisa nggak kita cari alternatif lain?"Dengan cara ini, kita tetap menghormati mereka tanpa mengorbankan kenyamanan diri sendiri.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun