Sebagai orang tua, sering kali kita dihadapkan pada dilema ketika ingin mengajarkan anak untuk berperilaku positif, namun kita sendiri belum sepenuhnya menjadi teladan yang baik. Salah satu contoh yang sering terjadi adalah meminta anak untuk tidak terlalu sering bermain gawai, tetapi di sisi lain, kita sendiri sebagai orang tua kerap menghabiskan waktu berlama-lama di depan layar.
 Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya peran orang tua sebagai panutan yang akan selalu diamati dan ditiru oleh anak-anak. Â
Dalam upaya membentuk kebiasaan baik pada anak, perubahan besar tidak hanya dimulai dari anak, tetapi justru dari diri kita sebagai orang tua. Mengapa demikian? Karena anak adalah peniru ulung. Mereka cenderung meniru perilaku, kebiasaan, dan nilai-nilai yang mereka lihat dari orang tua mereka sehari-hari. Â
Anak sebagai Peniru Ulung
Anak-anak memiliki kecenderungan alami untuk meniru perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama orang tua. Proses ini disebut modeling dalam psikologi. Jika orang tua sering membaca buku, anak akan menganggap membaca sebagai aktivitas yang biasa dilakukan dan menyenangkan. Sebaliknya, jika orang tua lebih banyak bermain ponsel daripada berinteraksi langsung, anak pun akan menganggap bermain ponsel sebagai kebiasaan yang normal. Â
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh di lingkungan dengan contoh perilaku positif lebih mungkin mengembangkan kebiasaan serupa. Oleh karena itu, jika kita ingin mengajarkan kebiasaan baik seperti belajar, membaca, atau membatasi penggunaan gawai, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menunjukkan perilaku yang sama. Â
Mulai dari Diri Sendiri
Pepatah lama yang mengatakan "perubahan dimulai dari diri sendiri" sangat relevan dalam konteks ini. Orang tua tidak bisa hanya memberikan perintah tanpa memberikan contoh. Misalnya, jika Anda ingin anak Anda mengurangi waktu bermain gawai dan lebih banyak membaca buku, maka mulailah dengan mengurangi penggunaan gawai Anda sendiri di hadapan anak. Â
Berikut beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan: Â
1. Tetapkan Aturan yang berlaku untuk Seluruh Keluarga
  Buat aturan bersama mengenai waktu penggunaan gawai. Misalnya, tidak ada ponsel saat makan malam atau satu jam sebelum tidur. Aturan ini harus berlaku untuk semua anggota keluarga, termasuk orang tua. Â