Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di satupena Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perlukah Gap antara Senior dan Junior?

23 Oktober 2024   19:00 Diperbarui: 23 Oktober 2024   19:03 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : id.pngtree.com

3. Membangun Budaya Kerja yang Inklusif

Perusahaan perlu menciptakan budaya yang mendukung kerja sama antara senior dan junior. Ini bisa dimulai dari kebijakan yang jelas tentang perundungan, hingga kegiatan yang mendukung kolaborasi lintas generasi. Dengan menciptakan lingkungan di mana junior merasa dihargai dan didengar, gap antara senior dan junior bisa diperkecil.

4. Mendokumentasikan dan Melaporkan Perundungan

Jika perundungan terjadi, penting bagi junior untuk mendokumentasikan setiap insiden yang mereka alami. Ini bisa berupa catatan kejadian, email, atau pesan yang menunjukkan bentuk perundungan. Jangan ragu untuk melaporkannya ke HR atau atasan yang lebih tinggi jika situasinya sudah tidak bisa ditoleransi. Dalam banyak kasus, perundungan terjadi karena pelaku merasa tidak akan ada konsekuensi atas tindakan mereka. Dengan melaporkan kejadian, perusahaan bisa mengambil tindakan yang diperlukan.

5. Pentingnya Dukungan Rekan Kerja

Salah satu hal yang sering diabaikan dalam menangani perundungan adalah dukungan dari rekan kerja. Kadang, keberadaan seorang teman yang bisa diajak bicara dan berbagi cerita bisa sangat membantu. Ini juga bisa menciptakan rasa solidaritas di antara junior dan meminimalisir perasaan terasing atau tertekan.

Pada akhirnya, gap antara senior dan junior tidak harus dihilangkan, tetapi perlu dijaga agar tidak menjadi terlalu lebar. Perbedaan pengalaman memang harus dihargai, tetapi tidak boleh sampai menciptakan ketidakadilan atau lingkungan yang tidak sehat. Perundungan di tempat kerja adalah isu serius yang tidak boleh dianggap remeh, dan langkah-langkah pencegahan harus diterapkan untuk menjaga keharmonisan di tempat kerja. Menciptakan lingkungan yang adil, inklusif, dan mendukung semua pihak adalah tanggung jawab bersama. Senior harus mengingat bahwa mereka pernah berada di posisi junior, dan junior perlu belajar untuk menghormati senior tanpa kehilangan harga diri. Jika keseimbangan ini bisa dijaga, maka perundungan akan berkurang, dan tempat kerja menjadi lebih menyenangkan bagi semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun