Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di Bandung Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bonding Ayah dan Anak Berkontribusi pada Karakter Anak

4 Oktober 2024   10:27 Diperbarui: 4 Oktober 2024   11:05 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : galeri pribadi

Menjaga kedekatan antara ayah dan anak adalah suatu hal yang sangat penting, baik untuk perkembangan emosional anak maupun untuk memperkuat ikatan keluarga. Dalam banyak budaya, peran ayah sering dipandang sebagai sosok yang kuat, pelindung, dan kadang-kadang kurang terlibat dalam kehidupan sehari-hari anak. 

Namun, pandangan ini perlahan-lahan berubah seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya peran ayah dalam perkembangan anak. Mari kita eksplorasi beberapa alasan mengapa menjaga kedekatan ini krusial.

Salah satu alasan utama mengapa kedekatan ayah dan anak itu penting adalah pengaruhnya terhadap perkembangan emosional anak. Anak-anak yang memiliki hubungan yang erat dengan ayah mereka cenderung lebih percaya diri, lebih mampu mengelola emosi, dan memiliki kemampuan sosial yang lebih baik. 

Ayah yang terlibat dalam kehidupan anaknya dapat memberikan dukungan emosional, yang sangat berharga ketika anak menghadapi tantangan dalam hidupnya. Misalnya, ketika anak mengalami kesulitan di sekolah atau dalam hubungan dengan teman-temannya, kehadiran ayah yang siap mendengarkan dan memberikan nasihat dapat membantu anak merasa lebih baik dan lebih mampu menghadapi masalah tersebut.

Selain itu, kedekatan ayah dengan anak juga berkontribusi pada pembentukan karakter dan nilai-nilai yang akan dibawa anak hingga dewasa. Ayah sering kali menjadi panutan bagi anak, terutama bagi anak laki-laki yang cenderung meniru perilaku dan sikap ayah mereka. Dengan memberikan contoh yang baik, seperti bagaimana memperlakukan orang lain dengan hormat atau bagaimana menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif, ayah dapat membantu anak belajar nilai-nilai penting yang akan menjadi fondasi bagi pendidikan karakter mereka.

Dalam konteks ini, ayah juga berperan dalam mengajarkan anak tentang tanggung jawab. Dengan melibatkan diri dalam kegiatan sehari-hari, seperti membantu pekerjaan rumah, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, atau hanya sekadar menghabiskan waktu bersama, ayah dapat menunjukkan kepada anak tentang arti pentingnya tanggung jawab dan komitmen. Ini akan membantu anak memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi dan pentingnya menjadi pribadi yang dapat diandalkan.

Kedekatan antara ayah dan anak juga dapat berdampak positif pada kesehatan mental anak. Anak-anak yang merasakan cinta dan dukungan dari ayah cenderung lebih sedikit mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Sebaliknya, anak yang merasa diabaikan atau tidak didukung oleh ayah mereka dapat mengalami perasaan kesepian dan rendah diri. Oleh karena itu, penting bagi ayah untuk secara aktif terlibat dalam kehidupan anak mereka agar anak merasa dicintai dan dihargai.

Hubungan yang erat antara ayah dan anak juga dapat memperkuat hubungan keluarga secara keseluruhan. Ketika ayah terlibat dalam kegiatan keluarga, seperti berkumpul untuk makan malam, bermain permainan, atau merayakan momen-momen penting, hal ini menciptakan suasana hangat dan penuh kasih di dalam rumah. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang cenderung lebih bahagia dan lebih mampu mengatasi stres ketika mereka menghadapi tantangan di luar rumah.

Namun, menjaga kedekatan ini tentu bukan tanpa tantangan. Dalam dunia yang semakin sibuk dan cepat, banyak ayah yang terjebak dalam rutinitas kerja yang menguras waktu dan energi. Pekerjaan yang menuntut sering kali mengakibatkan ayah merasa lelah dan kurang memiliki waktu untuk dihabiskan bersama anak. Oleh karena itu, penting bagi ayah untuk secara aktif mencari cara agar tetap terlibat dalam kehidupan anak meskipun dalam kondisi yang sibuk. Ini bisa dimulai dengan hal-hal kecil, seperti menghabiskan waktu berkualitas di akhir pekan, atau bahkan menyisihkan waktu setiap hari untuk berbincang dengan anak meskipun hanya beberapa menit.

Selain itu, komunikasi juga merupakan kunci dalam menjaga kedekatan ini. Banyak ayah merasa kesulitan untuk membuka diri dan berbicara tentang perasaan mereka, dan ini bisa membuat anak merasa bingung atau tidak dimengerti. Menyadari pentingnya komunikasi yang terbuka dan jujur dapat membantu memperkuat ikatan antara ayah dan anak. Ayah perlu menciptakan suasana di mana anak merasa nyaman untuk berbagi cerita dan perasaannya tanpa merasa dihakimi. Dengan cara ini, kedekatan yang dibangun akan semakin erat dan bermakna.

Akhirnya, tidak ada satu cara yang benar untuk menjaga kedekatan antara ayah dan anak. Setiap hubungan itu unik dan memerlukan pendekatan yang berbeda. Namun, yang terpenting adalah kesadaran akan pentingnya peran ayah dalam kehidupan anak dan komitmen untuk terus berusaha menjalin kedekatan tersebut. Dengan melakukan hal-hal kecil namun bermakna, seperti memberikan perhatian, dukungan, dan kasih sayang, ayah dapat membangun fondasi yang kuat untuk hubungan yang berkualitas dengan anak mereka.

Kedekatan ayah dan anak bukan hanya bermanfaat bagi anak, tetapi juga dapat memberikan kepuasan dan kebahagiaan bagi ayah itu sendiri. Melihat anak tumbuh dan berkembang dengan baik adalah salah satu kebahagiaan terbesar dalam hidup seorang ayah. Dengan demikian, menjaga kedekatan ini adalah investasi yang sangat berharga, baik untuk masa kini maupun masa depan. Mari kita semua berkomitmen untuk menjadi ayah yang lebih baik dan lebih terlibat dalam kehidupan anak-anak kita, demi masa depan yang lebih cerah dan bahagia bagi keluarga kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun