Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pola Makan Sehat Harus Dibentuk Sejak Kecil

9 Agustus 2024   17:50 Diperbarui: 9 Agustus 2024   18:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : galeri pribadi

Masyarakat kita tuh paling doyan banget minum-minuman manis setelah makan, sampai suatu slogan iklan aja ada yang bikin tagline "apapun makanannya minumannya teh manis" jadi kaya udah kewajiban aja, makan bakso, makan sate terus lanjut es teh manis. Padahal pola makan tersebut udah jelas nggak sehat, bayangin dalam satu gelas teh manis tambahan gula bisa sampe 3 sampai 4 sendok makan! Ngeri nggak sih? Apalagi kalau diterapkan setiap hari. 

Yuk kita berkaca dari banyaknya kasus anak-anak RSCM yang mengalami gagal ginjal diusia muda, ternyata salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mengalami masalah dengan ginjalnya adalah karena konsumsi gula dan garam yang berlebihan. Tentu kebiasaan pola makan seperti itu bukan baru sehari dua hari, tapi sudah mulai terbentuk sejak anak-anak masih balita. 

Di lingkungan sekitar saya yang mayoritas ibu-ibunya minim edukasi, anak-anak di usia MPASI sudah diberikan banyak makanan dengan kandungan gula dan garam yang tinggi seperti mie instan, coklat dan lain-lain dengan dalih supaya anak makannya lebih lahap! Sebenernya bukan karena nggak paham bahayanya, tapi karena mereka lebih menganut prinsip "Anak-anak Jangan dibatasi makanannya, nanti susah gede!"

Lah, tapi justru karena mereka masih kecil kita harus mulai membentuk pola makan yang lebih sehat untuk memberikan contoh kebiasaan yang baik, sebagai langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan tidak memberikan asupan gula dan garam pada anak sampai usia diatas 1 tahun. Biarkan anak mengecap rasa alami dari makanan, supaya dia terbiasa dengan rasa yang agak hambar! 

Pola makan yang dibentuk sejak anak di usia MPASI ternyata bisa menjadi pembiasaan yang baik saat anak di usia tumbuh kembang, hal ini saya eksperimen kan langsung dengan anak saya, dari kecil saya menerapkan pola makan sehat, dengan low sugar low salt, sampai saat ini ternyata selera anak juga kalau makan nggak suka yang terlalu asin dan manis. Jadi dia lebih suka rasa yang healthy food. 

Ngaruhnya apa? Ya ngaruh banget pastinya anaknya jarang kena sakit, karena makanannya nggak sembarangan! Kalau bukan orang tua yang aware, siapa lagi yang bisa seefort itu buat merhatiin nutrisi makanan anak?

Jangan pernah dengerin nyinyiran julid yang bilang "Alah orang yang makanannya dijaga juga banyak yang sakit kok!" Ya, iyalah mana ada orang di dunia ini yang nggak pernah sakit? Dokter yang jagonya ngobatin orang aja pernah sakit, apalagi kita yang nggak punya pengetahuan soal medis! Jangan jadikan ucapan seperti itu sebagai alasan untuk berhenti berusaha menjadi lebih baik! 

Ingat, meski Tuhan yang menentukan takdir, tapi kita tetap diperintahkan untuk berusaha dengan maksimal dalam semua hal. Menjaga kesehatan itu bukan untuk keuntungan orang lain, tapi diri kita sendiri yang akan merasakan manfaatnya! Bayangkan betapa tidak enaknya sakit diabetes, hipertensi, jantung dan lain-lain. Sebagai refleksi anda bisa sesekali menengok kerabat atau teman yang sedang terbaring sakit, betapa menderitanya mereka harus bolak balik ke rumah sakit karena penyakitnya. Belum lagi besaran biaya yang dikeluarkan, pastinya merogoh kocek yang tidak sedikit. Daripada harus nunggu sakit dulu, mendingan mulai dijaga pola makannya dari sekarang. Stop gula dan garam berlebihan! Change your mindset right now!

"Sakit itu nggak enak! Lebih nggak enak dari rasa Makanan Hambar!"





Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun