Bandung dan Sisa Euforia Persib

Sebagai warga Bandung saya ikut merasakan senang sekaligus bangga dengan kemenangan persib di Juara Liga 1  2023/2024 melawan Madura United pada Jumat kemarin. Hal yang wajar jika warga Bandung terutama bobotoh menggelar berbagai Euforia untuk ikut merayakan kemenangan persib. Namun dibalik meriahnya Euforia yang digelar hingga tadi malam, saya sangat menyayangkan masih saja ada segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab! 

Salah satunya dengan munculnya berita seperti perusakan kaca mobil ber plat B yang pecahan kacanya mengenai pengemudi dan anaknya didalam mobil. Belum lagi sepanjang jembatan Pasupati di pagi ini, saya temukan banyak sekali sampah berserakan! Botol-botol bekas minuman keras, sisa petasan dan sampah sisa makanan yang membuat jalanan jadi tampak kumuh. Bicara soal kemacetan yang ditimbulkan dari Euforia kemarin, sudah jelas tak bisa dihindari! Sampai mobil Ambulance yang jalurnya urgensi pun harus mengalah demi euforia ini! Sungguh tindakan yang amat tidak terpuji! Atas dasar apa rasa syukur atas kemenangan dilakukan secara ugal-ugalan? 

Konteksnya bukan tidak boleh ada perayaan, namun ketika kita hidup bermasyarakat ada bagian dari hak publik yang harus kita jaga! Sebagai warga biasa tentu kita juga ingin merayakan selebrasi dengan perasaan aman dan nyaman. Jangan karena segelintir oknum yang bersikap tidak bertanggung jawab menimbulkan imej bobotoh yang tidak baik! Perlu adanya sanksi tegas pada oknum seperti ini! Terutama mereka yang bersikap brutal di jalanan, melakukan aksi vandalisme bahkan sampai membahayakan orang lain!

Saya pribadi sampai merasa takut untuk keluar rumah, karena khawatir bertemu dengan oknum yang ugal-ugalan seperti ini. Bukan hanya mencemarkan nama baik Bobotoh tapi juga ikut mempermalukan citra wargi Bandung! Katanya wargi Bandung Someah, tapi bisa-bisanya ada yang bertindak brutal dan membuat sebagian orang merasa tidak nyaman dan tidak aman.

Sebagai wargi Bandung saya ikut malu! Padahal orang-orang Bandung itu terkenal paling ramah. Bahkan ketika saya mengunjungi berbagai kota di Indonesia, imej orang Bandung 'ramah' selalu melekat dalam pikiran mereka. Tapi dengan adanya segelintir oknum yang mengatasnamakan bobotoh, jelas sudah merusak nama baik wargi Bandung.   

Perlu ditekankan kembali bahwa konteks selebrasi adalah merayakan suatu kebahagiaan bukan membahayakan orang lain! Silahkan melakukan Euforia, tanpa merugikan orang lain! Bukankah semua agama pun mengajarkan kita untuk tidak berbuat hal buruk pada orang lain? Atau jika acuan kita bukan agama, setidaknya sebagai manusia kita punya common sense, Apa yang boleh dilakukan?! Dan apa yang tidak boleh dilakukan?!