Kadang saya heran, zaman sekarang usia diatas 20- 30an, anak muda udah banyak banget yang jompo! Gampang ngerasa capek, pegel-pegel dan mager kemana-mana! Jalan dikit aja langsung ngeluh sakit lutut! Kayanya males banget jalan kaki! Padahal jalan kaki itu termasuk salah satu jenis olahraga yang paling dianjurkan!Â
Dari sebuah penelitian yang pernah saya baca, salah satu penyebab orang  Jepang banyak yang berumur panjang adalah karena mereka rutin berjalan kaki setiap hari. Minimal mereka menghabiskan sekitar 10 ribu langkah sehari untuk berjalan kaki ke tempat kerja ataupun sekolah. Coba bandingkan dengan budaya orang Indonesia? Bentar-bentar hobinya pesen ojeg online! Walaupun sebenernya, jarak tempuh perjalanannya tuh nggak jauh-jauh banget, cuma beberapa meter ke tujuan! Tapi kayanya orang kita tuh mageran banget buat gerakin badan, apalagi buat berolahraga!Â
Semua asumsi itu, ternyata terbukti juga  dari data yang saya  peroleh dari Kemenpora, yakni, tingkat partisipasi masyarakat Indonesia dalam berolahraga hanya sekitar 30,93%. Lalu sisa warganya yang 70% pada kemana nih? Kenapa pada nggak suka olahraga?Â
Salah satu mindset tentang olahraga yang harus kita rubah adalah, bahwa olahraga itu bukan hobi! Tapi juga kebutuhan tubuh yang harus terpenuhi.Â
Mengapa saya bilang olahraga itu kebutuhan?
Karena olahraga itu adalah bagian penting yang kita butuhkan setiap hari. Seperti halnya nutrisi penting dalam makanan, olahraga juga berfungsi membantu tubuh kita dalam proses pembakaran kalori, metabolisme tubuh, serta pembakaran lemak jahat dalam tubuh. Saat kita makan, semua nutrisi akan terserap dengan baik dan ketika kita pun mengaktifkan organ-organ tubuh kita dengan berolahraga, kekebalan tubuh akan meningkat jauh lebih tinggi, dibanding saat tidak melakukan olahraga. Gambaran sederhananya begini, ketika kita punya kendaraan entah itu motor ataupun mobil, meskipun jarang kita gunakan, kita tetap disarankan untuk memanaskan mesin kendaraan tersebut untuk menghindari kerusakan yang lebih parah. Nah, Prinsip tubuh manusia pun kurang lebih begitu! Ada atau tidak adanya kegiatan yang kita lakukan! Kita tetap harus berolahraga setiap hari untuk memaksimalkan fungsi organ tubuh kita.
"Loh, saya kan udah capek kerja seharian? Â Saya juga udah nyapu, nyuci, ngepel, itu juga udah olahraga! "
Nah, inilah stigma dimasyarakat yang masih sering keliru! Bahwa aktivitas fisik sering disamakan dengan latihan fisik! Padahal keduanya memiliki konteks yang berbeda, serta manfaatnya pun juga berbeda! Dalam sebuah platform di medsos seorang dokter sekaligus Health Coach, Dion Haryadi mengatakan :Â
"Pada dasarnya aktivitas fisik dan latihan fisik itu berbeda, tujuannya berbeda, manfaatnya pun berbeda! Contohnya latihan fisik lari satu jam bisa memberikan kesehatan untuk jantung, kardio, perbaikan mood dan manfaat kesehatan lainnya, sedangkan aktivitas fisik seperti menyapu, mengepel, mencuci dan lainnya, itu tidak akan melatih fisik dan raga kita, seperti halnya latihan fisik saat berolahraga! Walaupun aktivitasnya fisiknya terbilang berat seperti mengangkat barang dan lain-lain, belum tentu memberikan efek yang sama seperti latihan fisik! Perlu ditinjau kembali, apakah mengangkat beban berat yang dilakukannya itu sudah dengan intensitas yang tepat? ada progresi dan regresinya? formnya bagus? dan apakah ada rest yang optimalnya? Jadi contohnya ketika kita berolahraga latihan beban, itu jelas sudah ada program yang terstruktur! Sudah ada setnya, repetisinya, bebannya berapa, intensitasnya berapa, serta ada rest antar setnya! Serta bebannya juga didesain khusus untuk gerakan tersebut sehingga mengefisensikan otot dan fungsi organ yang akan dilatih"
Dengan demikian bisa kita simpulkan bahwa aktivitas fisik yang kita lakukan setiap hari, itu tidak bisa dikategorikan sebagai olahraga! Mengapa? Karena tidak adanya intensitas yang tepat, dalam artian gerakan yang kita lakukan saat melakukan aktivitas fisik tidak terstruktur dengan jelas! Sehingga tidak bisa memberikan manfaat yang maksimal pada tubuh! Berolahraga tidak selalu harus latihan fisik yang berat, semuanya bisa dimulai dengan pembiasaan sederhana. Berjalan kaki secara rutin selama 20-30 menit pun, itu sudah bisa memberikan efek yang bagus untuk tubuh.Â
Ayo mulai berolahraga! Bukankah mengeluarkan waktu dan biaya untuk pengobatan akan jauh lebih sulit, dibandingkan meluangkan waktu untuk berolahraga?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!