Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Tidak Semua Orang Bisa Berlebaran

9 April 2024   19:41 Diperbarui: 10 April 2024   05:13 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran adalah moment yang paling ditunggu saat Ramadhan. Berkumpul bersama keluarga di hari raya Idul Fitri sambil menikmati sajian ketupat opor dan aneka jenis kue kering khas hari Raya, merupakan kebahagian yang selalu dirindukan bagi setiap umat muslim. Tapi ternyata kebahagiaan sederhana yang biasa kita temukan setiap tahun ini, tidak semua orang bisa merasakan. 

Mungkin bagi kita, pergi mudik dan berkumpul bersama orangtua serta sanak saudara di hari raya, merupakan hal yang biasa, tapi bagi sebagian orang, hal tersebut sangat sulit diwujudkan. Ya, tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama. 

Beberapa orang dengan segala keterbatasan ekonominya, Tidak bisa ikut mudik! Tidak bisa membeli baju lebaran, atau bahkan sekedar membuat sepanci opor ayam yang sangat sederhana! Mereka sangat kesulitan!

Disaat kita sedang asyik memilih Dresscode  yang akan digunakan saat lebaran, beberapa orang sibuk mengais recehan dijalanan agar keluarganya tak kelaparan. Jangankan berpikir tentang baju saat hari raya, bisa dapat uang untuk makan esok saja, mereka sudah sangat bersyukur! 

Miris bukan? Sementara di sosial media, semua orang berlomba-lomba menunjukkan betapa Glamour dan bergengsinya kehidupan yang mereka jalani, di sisi lain masyarakat kita masih banyak yang hidup diambang garis kemiskinan!

Inilah Realita hidup di tempat dengan kesenjangan ekonomi yang cukup tinggi! Dimana si Kaya makin Kaya, si Miskin makin Miskin!  Hal ini membuat saya jadi teringat sejarah kepemimpin Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz, beliau merupakan khalifah dari Dinasti Bani Umayyah kedelapan.  

Ayahnya Abdul Aziz bin Marwan berasal dari Klan kaya Bani Ummayah yang tinggal di Kota sedangkan ibunya adalah Laila Binti Ashim adalah cucu dari Khalifah kedua Umar bin Khattab.  Pada era itu, Khalifah Umar bin Abdul Aziz berhasil mengentaskan rakyat dari kemiskinan. Semua rakyatnya hidup berkecukupan. Kemakmuran umat islam saat itu terjadi merata diseluruh penjuru wilayah kekuasaan Islam. 

Dalam sejarah, Abu Ubaid mengisahkan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkirim surat kepada Hamid bin Abdurrahman, Gubernur Irak, dalam isi suratnya beliau mengatakan "Bayarlah semua gaji dan hak rutin di provinsi itu" lalu Abu Hamid pun membalas "Semua gaji dan hak para Gubernur sudah dibayarkan, tapi di uang di Baitul Mal masih sangat banyak!". 

Kemudian Khalifah Umar memerintahkan lagi "Carilah orang yang terlilit hutang tapi tidak boros, Berilah dia uang untuk melunasi hutangnya!" Lalu Abdul Hamid  kembali membalas surat Khalifah Umar "Saya sudah membayarkan Hutang mereka, tetapi di uang di Baitul Mal masih sangat banyak!"

 Kali berikutnya Khalifah Umar  menurunkan perintah kembali "Jika ada seseorang yang lajang tapi tidak memiliki harta lalu dia ingin menikah, nikahkan dia dan bayarkan maharnya!"Dan lagi-lagi Abdul Hamid membalas "Saya sudah menikahkan semua yang ingin menikah! Tetapi uang di Baitul Mal tetap masih banyak!"

Dari penggalan cerita singkat tersebut, membuat saya pun bertanya, Mengapa pada masa pemerintahan beliau, sulit sekali menemukan orang miskin?Mengapa semua penduduknya bisa hidup berkecukupan dan jauh dari kata kelaparan?

Untuk mencari tau semua jawaban itu, saya pun membaca biografi kepemimpinan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz. Dan ternyata, beliau adalah khalifah yang dikenal Pro Rakyat, beliau merupakan pemimpin yang adil dan penuh kebajikan. Umar Bin Abdul Aziz memerintah pada awal ke-8 Masehi, kebijakan sosial yang diterapkannya mampu mengurangi kemiskinan dalam kekhalifahan Bani Ummayah. Salah satu tindakan yang paling terkenal pada zaman beliau adalah tentang penghapusan pajak. Hal ini karena pajak dianggap memberatkan pada masyarakat non muslim yang hidup di bawah pemerintahan Islam. 

Beliau juga membagikan kekayaan negara kepada orang-orang yang membutuhkan, termasuk fakir miskin, janda-janda dan yatim piatu. Kebijakan-kebijakan Pro Rakyat yang diterapkan oleh Umar Bin Abdul Aziz berhasil mengurangi tingkat kemiskinan pada masa itu. 

Kebijakan tersebut juga berhasil menghasilkan kondisi kehidupan yang lebih baik bagi banyak orang. Khalifah Umar menjadi penyelamat umatnya dari kesengsaraan dan memberi mereka kembali hak-hak yang terpinggirkan. 

Pada Zamannya, pemerintah melakukan pelunasan atas utang pribadi warganya dari Dana publik. Dana publik tersebut berasal dari zakat, infak, sedekah dan wakaf oleh Baitul Mal. Dengan pengelolaan Baitul Mal yang terorganisir sangat baik tanpa adanya korupsi dan penyalahgunaan dana, menjadi alasan utama "Tak ada orang yang miskin pada zaman kekhalifahan beliau. 

Semoga saja suatu saat Negara kita bisa dipimpin oleh sosok seperti Umar Bin Abdul Aziz, sehingga tak akan adalagi orang-orang yang harus menahan tangis kelaparan saat semua orang sedang bahagia berlebaran!



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun