Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Overweight Is Not Healthy

30 Januari 2024   19:54 Diperbarui: 30 Januari 2024   21:09 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: travel.detik.com

Sekarang banyak banget orang-orang usianya masih muda tapi  udah Jompo banget! Bentar-bentar pegel, capek, mageran, bawaannya pengen rebahan terus! Baru jalan dikit Auto langsung pengen pesen ojeg online. Padahal sebenernya masih mampu jalan kaki! cuma karena mindset Mageran udah nempel ditambah didukung oleh mudahnya transportasi Online, So pasti kita makin keenakan tuh. Males banget jalan kaki jauh-jauh!

Padahal zaman kakek nenek kita dulu di Desa, mereka tuh hobi banget jalan kaki. Biasanya mereka Pagi-pagi udah bangun terus langsung jalan kaki ke Ladang yang jaraknya kisaran 1-2km dari Rumah. Bahkan kadang alur jalan ke Ladangnya tuh Nanjak, istilahnya Zaman sekarang Hiking. Nggak ada tuh istilah mageran rebahan! Orang-orang zaman dulu lebih aktif bergerak dibanding zaman sekarang!  Makanya mereka sehat-sehat dan panjang umur.  

Konon dari berbagai hasil penelitian juga, ditemukan bahwa orang yang berjalan kaki lebih sering setiap hari, memiliki risiko kematian yang jauh lebih rendah, daripada orang yang kurang aktif bergerak. 

Kegiatan ini telah memberikan manfaat kesehatan secara konsisten bagi orang-orang yang rutin berjalan kaki tanpa interupsi, dan mereka yang berjalan dalam waktu singkat. Jadi secara keseluruhan, berjalan kaki bisa berpengaruh dengan peningkatan harapan hidup. Dengan catatan kita wajib melakukannya secara rutin!

Bukan cuma sekedar dari hasil penelitian, realita yang bisa kita saksikan langsung adalah dengan melihat budaya  orang Jepang. Saya pernah kepikiran "kok bisa orang-orang Jepang yang porsi makannya lebih banyak dari orang Indonesia badannya tidak gemuk?  Saya pun mencoba mencari jawaban dari pertanyaan itu, dan ternyata semua itu dipengaruhi gaya hidup mereka yang aktif bergerak. Orang Jepang cenderung memilih berjalan kaki atau bersepeda ketimbang menggunakan motor, terutama di kota-kota yang padat dan bersih. 

Orang Jepang terbiasa jalan kaki hingga 6500 langkah sehari. Hal ini juga karena Jepang memiliki budaya yang menghargai kesehatan dan kelestarian lingkungan. Pola makanan mereka juga sangat terjaga, meski mengkonsumsi makanan manis, mereka tidak lupa meminum teh hijau. 

Beberapa kolega saya yang pernah tinggal di Jepang juga menceritakan, bahwa orang-orang Jepang tidak terlalu menyukai makanan yang digoreng atau terlalu gurih, mereka justru lebih menyukai rasa makanan alami dan fresh. Bandingkan dengan kebiaaan makan di negara kita! Gorengan kalau belum abis 10 buah, belum puas! 

Belum lagi menu favorit jagad raya kayak nasi padang yang penuh rempah berminyak, udah nggak kebayang betapa tidak sehatnya mayoritas makanan yang kita konsumsi! 

Ditambah lagi budaya mageran plus rebahan! Udah sepaket cocok banget sebagai jenis manusia yang "Ugal-Ugalan" hidup! Dan yang lebih konyolnya lagi, ketika badan mulai berasa sakit dan nggak enak, kita masih mempertanyakan, Lah kok bisa saya overweight? Loh kok bisa saya pegel-pegel dan kolestrol naik? Padahal saya masih muda kok! Dan kekonyolan itu juga terjadi pada saya! 

Sempat saya merasakan tubuh mulai mengirimkan sinyal yang kurang baik! Saya merasakan pegal, kesemutan bahkan sampai sesak napas. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk medical check up, dan ternyata gejala yang saya rasakan dipengaruhi oleh Tingkat Kolesterol yang melonjak tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun