Banyak orang sering mengatakan bahwa tindak-tanduk seseorang terbentuk karena inner child di dalam dirinya. Namun, apa sih arti dari inner child yang sesungguhnya? Mengapa inner child yang terluka dapat memengaruhi seseorang dan bagaimana cara mengatasinya? Inner child adalah konsep yang menggambarkan sifat dan sikap kekanak-kanakan yang mungkin dimiliki setiap orang. Meski begitu, kondisi yang terdapat di dalam setiap individu ini tidaklah sama. Pasalnya, hal tersebut terbentuk dari pengalaman saat masih anak-anak. Inner child bisa digambarkan sebagai bagian dari diri Anda yang tidak ikut tumbuh dewasa dan tetap menjadi anak-anak. Artinya, bagian ini terus menetap dan bersembunyi di dalam diri Anda. Bagian ini menggenggam erat setiap ingatan dan emosi yang pernah Anda alami saat masih kecil, baik yang indah maupun yang buruk. Sayangnya, hal ini kemudian juga menyerap setiap energi negatif, baik berupa perilaku maupun ucapan dari orang yang Anda anggap seharusnya dapat memberikan rasa aman.
Dilansir oleh Lumohealth.care, orang yang memiliki inner child yang terluka biasanya akan merasakan perasaan kronik dalam kesepian, ketidakberdayaan dan kesepian. Bahkan orang tersebut akan merasakan kalau sebagian dirinya hanyalah topeng dan hidupnya tidak memiliki semangat atau spontanitas. Selain itu, orang yang mengidap inner child merasa dirinya tidak memiliki koneksi dengan orang lain.Â
Masalah kesehatan mental seperti ganguan kecemasan, depresi, kecanduan, gangguan makan, dan C-PTSD juga dapat muncul dan dikaitkan dengan trauma yang pernah terjadi saat masih kecil (inner child). Selain itu kondisi fisik seperti migran, sindrom kelelahan kronis, fibromyalgia juga merupakan salah satu dampak dari inner child. Maka itu, saat inner child terluka, ia akan memengaruhi Anda sebagai orang dewasa dalam mengambil keputusan dan menjalani hubungan dengan orang lain. Karena Inner child merupakan salah satu komponen pembentuk karakter dari diri Anda. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui, menerima, dan terkoneksi dengan sisi dalam anak-anak yang ada di dalam diri.
Dilansir dari Siloam Hospital, tanda-tanda seseorang mengalami inner child yang terluka adalah :
1. Sangat terikat dengan orang tertentu (menunjukkan perilaku posesif) karena merasa takut ditinggalkan.
2. "Feeling Guilty" jika memberikan sesuatu batasan dari diri sendiri kepada orang lain
3. Sulit menyelesaikan aktivitas
4. Tidak berani beropini
5. Mudah berprasangka negatif pada orang dan selalu mencurigai orang lain.
6. Insecure