Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di satupena Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Hantu Jawara

23 Maret 2023   21:00 Diperbarui: 23 Maret 2023   21:06 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GRRNGGGGGGGGGGG.....
Aku menyalakan mesin motorku. 

"Mau kemana Kang?"

"Mau coba keliling aja, Kang! Siapa tau Ada penumpang di jalan!" jawabku seraya pergi meninggalkan pangkalan Ojeg.

Namaku Hadi, aku berprofesi sebagai seorang Driver Ojeg Online di kota Bandung. Sebenarnya menjadi Driver Ojeg Online bukanlah pilihan profesi yang aku inginkan,  tapi semua karena keadaan yang memaksaku menggeluti pekerjaan ini.

3 tahun yang lalu aku di PHK dari perusahaan tempatku bekerja. Aku kehilangan sumber mata pencaharian . Aku mencoba melamar kerja ke sana sini. Namun karena Usia ku yang sudah Tidak muda lagi, Aku kesulitan mendapat pekerjaan lagi. Sampai akhirnya, seorang teman menawariku untuk bekerja sebagai driver ojeg online. Karena persyaratannya yang tidak rumit, akhirnya Aku pun diterima bekerja.

Sebagai seorang kepala keluarga, Aku harus tetap berpenghasilan untuk menghidupi Istri dan kedua Anakku yang masih bersekolah. Meski penghasilan sebagai Driver Ojeg Online tidak menentu, dan kadang membuatku harus berkeliaran dijalanan hingga tengah malam. Seperti malam ini, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi sejak pagi Aku hanya mendapat 3 trip orderan dengan nominal yang sedikit dan Jauh dari kata cukup.

"Fuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhh" Aku menghela napas panjang, seraya memutari jalan di kawasan Bandung Tengah. Aku berharap bisa segera menemukan penumpang.

TET TET TET TET

Akhirnya ada orderan masuk di akun gojegku. Aku segera melihat layar aplikasi,  tertera keterangan, Pengiriman Barang. Ternyata  orderan yang masuk  adalah order untuk mengantarkan paket barang ke kawasan Bandung Utara. Dengan segera Aku menerima orderan tersebut dan  bergegas menuju alamat si pengirim.

***

"Ini paketnya ya Pak!" ujar seorang pria berbadan tinggi kurus seraya menyodorkan satu kantong yang diikat rapi.

"Oh iya, siap Mas!" jawabku sambil menerima paket tersebut dan menyimpannya di gantungan motor. 

"Nomor hp penerimanya udah saya cantumin ya Pak di Aplikasi!"

"Siap Mas, segera saya antar!" jawabku seraya bersiap pergi ke tempat tujuan. 

GRRRRRRRRNGGGGGGGGGG
Aku melajukan motorku kembali.

20 menit kemudian, Aku tiba di sekitar kawasan  Bandung Utara. Suasana  jalanan malam itu nampak sangat sepi, mungkin karena baru turun hujan.


Lalu lintas jalan tak sepadat biasanya.  Pencahayaan dijalan juga tidak terlalu terang, membuatku agak kesulitan menemukan alamat rumah si penerima. Sesekali aku menghentikan motor dipinggiran jalan  untuk memastikan alamat si pengirim tidak terlewat.
Sampai akhirnya Aku tiba di suatu persimpangan, yang di salah satu sisi jalannya terdapat plang petunjuk bertuliskan jalan Kirana.
Aku pun melaju kearah jalan itu. Jalanan yang nampak sepi, kanan kiri terdapat pepohonan tinggi dan rimbun. Sekilas jalanan itu membawa aura yang menyeramkan.

'Ehm, ini Jalan Kirana! Tapi nomor 13 yang mana ya?'
Mataku mencari kesekeliling, Merasa bingung karena nomor 13, tak juga ku temukan.

Lalu ku putuskan untuk menghubungi nomor si penerima. 

TUT TUT TUT TUT TUT

Tak ada jawaban dari nomor itu. Akhirnya aku mengitari ulang seluruh jalanan dikawasan itu.

Dari ujung ke ujung Jalanan Tampak gelap. Beberapa rumah besar berdiri di sepanjang kawasan itu, namun Rumah yang terlihat mewah dan megah, nampak seperti tak berpenghuni.

'Entahlah, apa ada orang yang tinggal disana atau tidak?'  

BRUUUUUUUUUUUUUUKKKKKKKK "tiba-tiba terdengar suara benda keras terpelanting dari motorku. 

'ASTAGA!'

Spontan Aku langsung mengerem motor! Aku seperti menabrak sesuatu, seperti kucing atau binatang lainnya. Segera Ku parkirkan motor dan turun untuk mencari benda yang nampak terpelanting tadi.

"Dimana ya?" Aku menyusuri setiap sudut trotoar tapi tak menemukan apapun. 

'Aneh?' Jelas-jelas tadi Aku mendengar suara benturan yang sangat keras. 'Suara apa itu?' Aku menggaruk-garuk kepala bingung. '

'Apa Mungkin Aku salah dengar?Ah Sudahlah...!
Lalu ku putuskan untuk melanjutkan kembali perjalanan.

Namun...

Saat ku coba menyalakan mesin motor, tiba-tiba saja motorku tak bisa menyala.
'Loh Ada apa ini?'
Ku coba membuka tangki bensin dan memeriksanya. Tapi ternyata, bensinnya masih ada! Aku pun mencoba kembali men stater motor, namun tetap sia-sia! motorku tetap tidak mau menyala!

"Sial!!! Gimana ini! Mana orderan belum dianterin lagi!!" perasaan bingung dan kesal menyelimutiku.
Aku mencoba mengotak ngatik motor
berharap mesinnya bisa menyala lagi.
"Kayaknya harus dibawa ke bengkel!! Bengkel mana lagi yang buka jam segini!!!" keluhku.

Jalanan malam yang sangat sepi membuatku kesulitan meminta bantuan.Tak terlihat motor ataupun mobil yang melintas. Lalu ku raih ponselku di saku, waktu menunjukkan pukul 11.30 malam. Aku benar-benar merasa sangat frustasi.

Akhirnya aku pun memutuskan untuk mendorong motor, setidaknya Aku harus berusaha mencari tempat yang lebih terang dan ramai dibanding jalan ini.
'Semoga saja di depan jalan ini ada jalan raya. Dan semoga saja disana ada orang yang bisa menolongku' harapku

***

20 menit kemudian
Aku merasakan ada yang janggal!
Semakin jauh Aku mendorong motor,  Aku seperti sedang berputar-putar dijalanan yang sama. Aku merasa ini jalan yang tadi sudah ku lewati tapi ku lewati lagi. Aku mulai merasa panik dan kebingungan. Peluh menetes dipelipisku. Ini sudah ketiga kalinya Aku melihat pohon yang sama. 

'Ada Apa Ini?' 

Aku berhenti sejenak, ku parkirkan motor dipinggir. Aku duduk dengan posisi jongkok di jalanan yang beraspal. Ku coba mengatur napasku yang terengah-engah.

'Makin Sial aja!! Kenapa bisa nyasar gini sih!! Setan!! Mana Sepi banget nih Jalan!!!?' gerutu ku kesal "Oh ya, coba pake google maps aja kali ya!?"

Ku putuskan  memakai google maps untuk mencari arah jalan yang benar. Segera ku raih Hp di saku.

Lagi-lagi kesialan beruntun terjadi, Hpku lowbat!

"ASTAGA! KESIALAN APALAGI INI?!'  Aku semakin kesal dan emosi "SETAN MANA YANG GANGGUIN ORANG!!!KELUAR KALO BERANI!!" ucapku sompral.

Tak lama kemudian...
samar terdengar sebuah suara langkah kerincingan dan hentakan kaki kuda dari kejauhan. Spontan Aku pun menoleh ke arah suara itu. Nampak dari kejauhan seorang kusir mengendarai delman ke arahku. 

'Syukurlah, Akhirnya ada juga orang yang lewat ke jalan ini!' Aku sedikit merasa lega.

Dengan segera Aku bangkit dari duduk dan melambaikan tanganku. Berharap kusir Delman itu melihatku.  

"Pak...... Pak........ Kesini!" 

Tampak Delman itu berhenti sebentar seperti mengamati ku dari kejauhan.
PROK PROK PROK
Aku bertepuk tangan, berharap kusir delman itu mendengar dan mendekat kearahku.
"Pak kesini pak!"

Akhirnya delman itu pun berjalan semakin mendekat ke arah ku.
"Syukurlah ia melihatku..."
Kuamati  dari kejauhan sosok lelaki  yang mengemudikan delman itu. Ia terlihat mengenakan pakaian pangsi hitam. Satu tangannya terlihat memegang kendali tali kusir, satu tangannya lagi seperti sedang memegang sebuah benda.
Namun...
Ada yang terlihat janggal....

'KE... KEMANA KEPALANYA????!
KENAPA YANG TERLIHAT HANYA TUBUHNYA SAJA???

Aku mulai merasa ketakutan. Aku harap apa yang Ku lihat salah! Aku pun mengucek ke dua mataku dengan tangan dan kembali melihatnya. 

NAMUN....

Delman itu Menghilang!!!!

Aku merasa semakin ketakutan, bulu kudukku berdiri! Hawa dingin berasa menyentuh tengkukku. Ada yang tidak beres disini. Aku Semakin panik!! Dengan segera aku kembali menyalakan motor!! Dengan tangan gemetar ku starter motor!

"YA TUHAN TOLONG! AYO NYALA!" 

Kakiku dan tanganku bergerak tak karuan, panik!! Ku putuskan mendorong motor dengan cepat! Langkah yang terburu-buru membuat motorku terjatuh dan aku pun tersungkur membungkuk di Aspal

Sampai tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dengan salah satu tangannya. Pelan-pelan aku menoleh ke arah orang itu. 

DAN....

ASTAGA....

Sesosok tubuh pria tanpa kepala yang tadi ku lihat, kini muncul dihadapanku!!!

"TO...TOLONG!!!!!!!!! TO...TOLONG!!!"

Sumber : PenaBicara.com
Sumber : PenaBicara.com

Ia berpakaian pangsi serba hitam, tangan kirinya memegang golok berlumuran darah. Dari lehernya pun nampak menetes darah segar membasahi pakaiannya. Aku terduduk mematung, ketakutan yang amat sangat membuatku bahkan tak bisa berteriak lagi. Suaraku nyaris habis! Tangan dan kaki ku membeku, tak bisa digerakkan sedikitpun. Aku seperti tersihir, Diam Tak bergerak sedikitpun.

Perlahan Hantu Itu Mengarahkan goloknya ke arahku, Mataku membelalak ketakutan. Seharusnya Aku lari secepatnya!! Tapi... Aku bahkan Tak Bisa bergerak sedikitpun!!

"TIIIIIIIIIDDAAAAAKKKKKKKKK"

 ****

Keesokkan harinya...

Di Sebuah Warta Kota Bandung 

Ditemukan sesosok mayat di duga Driver Online meninggal di kawasan Jalan Kirana, Bandung Utara dengan kondisi yang mengenaskan. Tubuh pria itu berlumuran darah Dan tanpa kepala. Diduga pria tersebut dibacok hingga kepalanya terputus. Sampai saat ini, pihak kepolisian masih mencari potongan kepala pria tersebut.   

"Kek, serem banget, ya berita  di koran hari ini!" ujar salah seorang pria yang sedang duduk diserambi teras bersama kakeknya. 

"Berita apa Gi?" tanya seorang kakek pada cucunya yang bernama Reygi 

"Itu Kek, Driver Ojeg Online meninggal di Jalan Kirana! Kondisinya tanpa kepala lagi!"  jelas Reygi seraya menyodorkan koran itu pada si kakek.

"Jalan Kirana memang Angker Gi, dari zaman Kakek dulu!"

"Angker? Memang ada apa disana kek?"

"Konon dulu disana ada seorang Jawara yang sakti! Dia punya ilmu hitam! Dia juga terkenal kejam dan sering memeras warga sekitar!"

Reygi mendengarkan cerita kakek dengan seksama.

"Sampai akhirnya warga kerja sama buat ngebunuh si Jawara! Tapi karena dia kebal! Dia susah Mati! Udah ditebas dan ditusuk berapa kali tetep hidup lagi!'

"Trus gimana Kek caranya dia bisa mati?

"Menurut cerita, ilmu hitamnya itu ada kelemahannya juga! Jadi kalau lehernya yang kena tebas, si Jawara itu baru bisa mati!" 

Reygi bergidik "Ih, serem Kek! Trus siapa yang nebas Kepalanya Kek?"

"Ya Ada, salah satu warga yang punya dendam kesumat sama si Jawara itu!!!'

"Terus si Jawara itu mati dengan kepalanya buntung donk Kek?"

"Iya!!Kepalanya sampai sekarang nggak bisa ditemuin karena di kuburin di tempat terpisah!"

"Loh, kenapa harus dipisahin kek?"

"Ya, biar nggak hidup lagi Gi!!Makanya, sampai sekarang Roh si Jawara itu belum tenang! Dia masih suka cari mangsa buat gantiin kepalanya yang belum ketemu!"

"IIIIHHHHHH..... Serem!"

"Makanya jangan ngomong sompral kalau di Jalan Sepi Ya Gi, Inget!! Banyak berdoa! Biar Nggak Di Incer Setan!" 

"Ih kakek udah ah, Jangan Nakutin!!"

"Kakek serius!! Satu lagi Gi, jangan pernah tepuk tangan di Jalan Kirana Malam Hari!!"

"Memang kenapa kek?"

"Karena itu bisa jadi tanda kamu mau kasih kepala kamu buat si Jawara!!!"

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun