'Syukurlah, Akhirnya ada juga orang yang lewat ke jalan ini!' Aku sedikit merasa lega.
Dengan segera Aku bangkit dari duduk dan melambaikan tanganku. Berharap kusir Delman itu melihatku. Â
"Pak...... Pak........ Kesini!"Â
Tampak Delman itu berhenti sebentar seperti mengamati ku dari kejauhan.
PROKÂ PROKÂ PROK
Aku bertepuk tangan, berharap kusir delman itu mendengar dan mendekat kearahku.
"Pak kesini pak!"
Akhirnya delman itu pun berjalan semakin mendekat ke arah ku.
"Syukurlah ia melihatku..."
Kuamati  dari kejauhan sosok lelaki  yang mengemudikan delman itu. Ia terlihat mengenakan pakaian pangsi hitam. Satu tangannya terlihat memegang kendali tali kusir, satu tangannya lagi seperti sedang memegang sebuah benda.
Namun...
Ada yang terlihat janggal....
'KE... KEMANA KEPALANYA????!
KENAPA YANG TERLIHAT HANYA TUBUHNYA SAJA???
Aku mulai merasa ketakutan. Aku harap apa yang Ku lihat salah! Aku pun mengucek ke dua mataku dengan tangan dan kembali melihatnya.Â
NAMUN....
Delman itu Menghilang!!!!
Aku merasa semakin ketakutan, bulu kudukku berdiri! Hawa dingin berasa menyentuh tengkukku. Ada yang tidak beres disini. Aku Semakin panik!! Dengan segera aku kembali menyalakan motor!! Dengan tangan gemetar ku starter motor!
"YA TUHAN TOLONG! AYO NYALA!"Â