Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Di Saat kau Berjuang Mati-matian

22 Desember 2022   21:01 Diperbarui: 23 Desember 2022   06:05 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh Pixabay dari cartersbebemom /12 images. Seorang bayi yang digenggam tangannya oleh ibunya

Ibu, satu pertanyaan untuk ibu. Apakah ibu lelah? Apakah ibu sudah lemah Bertambah-tambah? Apakah ibu masih ada rupiah dibalik upah yang terkadang sekejap musnah. 

dibalik makanan lezat darimu, dibalik rupiah yang kau ulurkan kepadaku, dibalik tenaga yang kau hibahkan kepadaku, dibalik waktu yang kau korbankan untuk ku. 

saat kau bertanya, jasa apa yang kau berikan kepadaku? Aku belum sanggup menjawabnya ibu? Jasaku tak sebanding dengan jasamu yang tak terhingga yang kau lakukan kepadaku. 

****

Ibu, sejenak ku ingin menemani ibu, meski usiaku dan usiamu kian lama kian bertambah dengan daya upaya yang semakin lemah

***

Disaat kau berjuang mati-matian !... 

Ibarat tidur paling larut malam, bangun paling awal, ibarat sedikit bicara banyak bekerja, ibarat sedikit makan, asalkan anakmu kenyang... 

Tunggu aku ibu...! Anakmu sedang berjuang lagi kepayahan meski seluruh jasaku sampai kapanpun belum bisa membalas jasa-jasa terkenang

Anakmu ini tiada sanggup berkata kata lagi.... 

Selamat Hari Ibu , sang inspirasi tujuan pengembaraan hidup ku. 

---

Demikian dan salam puisi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun