Ibu, satu pertanyaan untuk ibu. Apakah ibu lelah? Apakah ibu sudah lemah Bertambah-tambah? Apakah ibu masih ada rupiah dibalik upah yang terkadang sekejap musnah.
dibalik makanan lezat darimu, dibalik rupiah yang kau ulurkan kepadaku, dibalik tenaga yang kau hibahkan kepadaku, dibalik waktu yang kau korbankan untuk ku.
saat kau bertanya, jasa apa yang kau berikan kepadaku? Aku belum sanggup menjawabnya ibu? Jasaku tak sebanding dengan jasamu yang tak terhingga yang kau lakukan kepadaku.
****
Ibu, sejenak ku ingin menemani ibu, meski usiaku dan usiamu kian lama kian bertambah dengan daya upaya yang semakin lemah.
***
Disaat kau berjuang mati-matian !...
Ibarat tidur paling larut malam, bangun paling awal, ibarat sedikit bicara banyak bekerja, ibarat sedikit makan, asalkan anakmu kenyang...
Tunggu aku ibu...! Anakmu sedang berjuang lagi kepayahan meski seluruh jasaku sampai kapanpun belum bisa membalas jasa-jasa terkenang
Anakmu ini tiada sanggup berkata kata lagi....
Selamat Hari Ibu , sang inspirasi tujuan pengembaraan hidup ku.
---
Demikian dan salam puisi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H