Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Ku utarakan Lewat Balon Ini

18 Desember 2022   20:45 Diperbarui: 19 Desember 2022   08:23 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh my best. Id. Sebuah gelembung balon pada pagi hari. 

saat ku berdiam diri pada sebuah rumah-rumah, ku temukan lembaran puisi termenung tapi meraung-raung sedang murung. 

saat ku mondar-mandir, mengikis rasa penasaran yang menggurat, demi melihat secarik tulisan pada puisi rungkat dan singkat. 

berisi,...

bertajuk mimpi yang membayangi air pada setetes rindu seseorang yang tak dapat di tangguhkan. 

Katanya, ia rindu pada ceria hingar bingar raut wajah seseorang yang telah lama hilang.... 

Penulis,... 

Begitupun aku, sebenarnya ku rindu raut raut keceriaan saat hari hari diwarnai dan berpapasan dengan orang yang menggembirakan... 

Namun, kini... sirna entah kemana... 

apakah umur yang membuatnya melebur? Apakah usia yang membuatnya tak berdaya ( lagi)?

***

Lewat puisi ini, tapak tapak rindu semoga tersampai padanya.... 

namun hidup tak boleh meredup, yang ada terus berjalan... 


Do your best,..... 

Ceria dari orang lain mungkin telah hilang, namun mengapa tidak kita sendiri mulai berbagi keceriaan dan kebahagiaan pada orang lain? 

Mungkin dimulai balon balon ini dan mainan gelembung sabun bisa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun