saat itu, sedang ku bertandang pada persinggahan persinggahan yang membuat hati terkesima.
kepadanya, meramu perangai terjerembab yang tidak bisa ku tepis begitu saja.
Maka dari itu...!
Aku mengetuk pintu perlahan sembari berdendang sebuah musikal yang membuat ku enggan berdiam diri dan memendar.
Tat kala ku berdalih untuk pindah ke kota kota angan... Disanalah angin berdesir dan berderu bagai diatas angin.
Mengetuk pintu..., sejenak membuat ku kaku dikarenakan acap yang berakhir ucap dikala semu....
Tapi nanti, seutas talu kutinggalkan dahulu, nanti ku kembali di waktu-waktu tertentu...
....., November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H