****Pohon Bidara dan Bidadari****
siang tadi, bunga itu merekah. Sesuai senja, bunga itu menguncup. Menutup diri dari keramaian.
Sejenak pandangan menjadi kabur. seolah membaur dengan rintihan cinta yang mundur teratur.
menelisik pohon Bidara, melerai ulat-ulat yang bertikai manja, burung yang pulang keperaduannya, hingga burung pelatuk. Gigih bekerja sekuat baja.
*****
Meramu sekuel cerita sang bidadari, paras cantik jelita mengutas asa yang hampir sirna. Masih ada harapan?
pada gerimis hujan yang mengemis, sengaja ku iba dibalik tangis.
Oh Bidara, ratapan mu diujung senja kemarin, mengingatkan ku akan sesuatu,.
Cerita kelakar sang bidadari mengayunkan dirinya dibalik ranting ranting mu. tanpa suara dan menggerutu dibalik bisu.
sejenak berkaca dalam lautan angan berhembus angin, bisakah ku berjumpa sekali lagi dengan dirimu? . ( Pohon Bidara dan Bidadari )
# M. Erik Ibrahim
# Pohon Bidara dan Bidadari
# Sabtu, 05/11/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!