Beruntung sekali, rintik-rintik air hujan membasahi jalanan ini. Mungkin dinilai biasa, tapi bagiku suatu anugrah dan penyelamat.
Malam ini, relung tangisan tiada terlihat, karena ku butuh berlindung dibalik hujan, agar tak seorangpun bisa menerka-nerka, agar mereka tidak risau dan gundah gulana.
Saat ini, hanya ku menapaki jalan jalan sepi, dengan trotoar jalan, terimbas air hujan. Dingin menusuk kalbu, suara jangkrik menggema mengitari rumah. Pertanda sunyi senyap.
Cuitan katak yang bersahutan dengan katak lain, menjadi pelengkap hujan yang telah reda.
Namun sayangnya, pelangi tiada membias cantik di langit, bintang pun bagai meringkuk dan tertunduk tersipu malu.
Secuil asa menghadapi gempuran...
Dengan cuaca yang semakin tak terkendalikan..
"Semoga kita bisa bertahan"
****