Yang tamak akan rusak
Di bumi ia berpijak
Melanglang buana menginggalkan jejak
Dengan reruntuhan sajak-sajak
Yang tamak, akan rusak
Sepanjang bumi luas terbentang
Setegar langit tanpa tiang-tiang
Membentang kokoh memenuhi lautan
Hingga jagat maya bumi haribaan
Tawa sejenak ku bungkam
Melihat orang-orang jalur dalam
Mengikis asa orang pinggiran
Melenyapkan secercah harapan
Semakin curam dunia kau cicipi
Semakin tinggi kerukan harta kau gali
Inilah yang terjadi, yang tamak akan rusak
Bilamana rekahan rintihan manusia kau tombak
Cukup gubuk derita ini, melarung saksi bisu
Pada selembar kertas berbalut tissu
Terbungkus rapi didalam botol semu
Hingga tiada orang lagi yang tahu menahu
Yang tamak akan rusak
Manakala ia menambang harta penuh jejak
Tutup mata para petuah petuah bijak
Demi gemah ripahnya dada yang tak sesak
Yang tamak akan rusak. Menimpali wejangan..
Sebongkah nisan jangan sampai jadi ttanah gundukan
Penuh ratapan penyesalan
Yang tamak akan rusak. Sekujur badan dan Muara pinta orang orang, " Agar segera kembali ke jalan yang benar"
******
Semarang, 05 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!