Sayangnya om, deru ombak kali ini tidak membicarakan kisah kita.
Sayangnya muara pinta hanya menggantung dilangit biru itu saja. Entah dilihat dan dibaca.
Sayangnya suara bising tidak satu dua kali menggema di tebing tebing genangan asa. Hanya kubangan.
Sayangnya, terbesit lebih dari satu secuil kelakar dari sanak saudara. Sendau gurau, menikmati sumringah penglihang nestapa.
Tapi sayangnya, itu hanya goresan pensil yang Tergerus penghapus saja. Sayup-sayup mata kosong tanpa arti.
Sayang nya, daku ingin sejenak bertapa di bukit pengaduan relung impian. Tapi dimana tempatnya?
Mungkin jelaga mimpi ini, menepis rasa penasaran dan terbuai pahatan kenangan
******
Semarang, 03 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H