Bukan sekadar jalan jalan biasa menggunakan jari jemari kaki, tumit dan telapak kaki. Lebih dari itu, suasana mencekam merenggut orang yang menyendiri. dibalik jeruji hidup dalam hiruk pikuk dunia yang tak pasti.
Bergeming sendirian...
Apa apa...uluran tangannya sendiri yang mengerjakan.
Sukar merangkai kata pertolongan...
Menepis kabar miring saja, senantiasa sukar baginya. relung hati selalu tidak sinkron dengan raut wajah dan mata yang ingin menjerit mewakilinya.
Saat kamu berjalan sendiri. Cemoohan, kabar miring, dan kabar burung,...satu paket yang harus kau terima....
Tidak sefrekuensi...lengang waktu yang akan membawamu pergi.
Satu kemungkinan...!mungkin cukup aku yang pertama dan terakhir, berjalan sendiri, mengarungi kehidupan, merengkuh suka duka.
# Malam, Berjalan sendirian...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H