Oleh karena itu, buah ranum ranum itu harus ku petik dari tangkai nya, supaya tidak mubazir dan membusuk.
Oleh karena itu, remah remah omongan sumbang, harus ku bergegas jadikan pecutan, untuk aku lebih berkembang.
Oleh karena itu, siulan kabar burung, sejenak harus ku tepis dan cari tahu lebih dalam.
Oleh karena itu..!
Oleh karena itu...!
Oleh karena itu...!
3 kali pengulangan kata, menguntai rajutan makna dibalik tangis lelayung yang sedang daku hadapi.
Seleksi alam. Sebagian pergi, sebagian menetap. Pasrah.
Vendor pernikahan. Terselip keraguan di mana usia kejar kejaran dengan detik-detik waktu yang kian berputar.
Sejenak merenung ...
Sejenak bergeming pada puing-puing memori kereta api. Sukar dilupakan
Ku tandas kan pena...
Ku goreskan tinta. Bukan hitam saja, warna warni, menepis rasa jenuh bergelayut.
Hanya kamu dan daku yang bisa menjawabnya...
Menerka-nerka atau apa adanya
Telah jadi batas antara raga dan atma...
Oleh karena itu...! Siang malam pun harus berpacu, meski pundi pundi rupiah masih semu
Semarang, 29 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!