Saat ini, kamis manis dengan mentari diatas, membuat ku terengah-engah, letih bercucuran keringat asa perjuangan.
Saat ini, memang terlihat tenang seperti kapal-kapal yang mendayung dengan tenang dimata orang, namun segala rincian kehidupan telah dipersiapkan.
Bergelut dengan pena, ideologi, beribu-ribu kepala orang dengan pendapat yang berbeda-beda dan memukau. Sejenak ingin mundur teratur.
Seketika ingat wejangan, petuah di secarik kertas, terpaku dalam tembok bergeming itu, "Tetap lah fokus pada dirimu sendiri, perbaiki apa yang bisa diperbaiki dan tingkatkan apa yang bisa ditingkatkan."...
Karangan bunga rasa bersyukur, harus senantiasa kau sematkan dalam kalbu diiringi maksud dan tujuan yang bersatu padu.
Bergeming saja, tidak bisa merubah apa-apa...
Tepis cuitan sumbang dengan telinga terbungkam...
Tutup mata,... ! Acuhkan yang Membuatmu bisa terbungkam, tertindas bahkan membuat mu ber kesedihan.
Satu Muara Pinta, " Semoga selalu dikuatkan dan diberi jalan".
Semarang, Kamis 22 / 09 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Puisi: Sisa-sisa Makanan Manis
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!