Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Sujud yang Terakhir

20 September 2022   21:21 Diperbarui: 20 September 2022   21:30 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gagal, kesedihan, penolakan, pengasingan, dan pengucilan. Terhimpun jadi satu

Melebur terpaan orang-orang dengan cuitannya yang membuat prihatin dan tersungkur. Bukan suatu perkara yang mudah



Malam ini, relung hati, terkadang terisi hal positif, terkadang juga hampa dan bimbang. 

Sejenak telinga berdengung dan menggema suara suara pinta dan permohonan. Agar segera terwujud didepan kedua bola mata.

Kini, sejenak sajadah dibentangkan, bersujud dengan penuh khusyuk dan hati terenyuh. 

Sujud yang terakhir...! Semoga bukan ini yang terakhir. Muara pinta akan selalu ada... 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Puisi: Sementara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun