Mengapa Jadi Begini?
Bagai kuburan baru belum kering tanahnya, nampaknya harga tiket pesawat pun melenggang menyusul harga mi instan sedemikian rupanya.
Bergerak dalam diam? Apakah ini yang kau inginkan?...
Mengapa jadi begini?
Kementerian Perhubungan, detik waktu sejenak ingin ku lumat kan kepadamu?
Goresan tinta apa yang membuat sekelumit alasan mu untuk mengikhlaskan harga tiket melambung tinggi pada maskapai penerbangan
Mengapa jadi begini?
Mungkin. Berbagai cuitan akan timbul bagai jerawat menghiasi raut muka. Orang orang risau, gundah dan bertanya tanya
Tunggu. Aku ingin merengkuh dan bergeming sejenak, sembari harap harap cemas.
Mengapa Jadi begini?
Manakala sudah resmi, secerca isyarat nasi sudah jadi bubur pun entah bisa si ganggu gugat lagi.
Mata ini sejenak juga ingin menengadah ke langit, melihat gemintang bintang kecil bertebaran di langit. Melamun sejenak.
Mengapa Jadi Begini?
Lalu, hiruk pikuk apalagi nanti yang akan naik, apalagi,...
" Ekonomi semua orang belum tentu sama "
Riap riuh kalut dan sedih menyayat hati, pastinya nanti terdengar oleh orang orang yang baru hendak menggapai mimpi.
Naik Pesawat adalah salah satunya
Namun... Apa daya, harga tiket pesawat pun, mencoba menghalangi nya?
Baca juga: Debu Itu# M. Erik Ibrahim ( Sejenak Berangan Ketika Hendak Naik Pesawat
Baca juga: Puisi: Barang-barang Berharga# Sabtu, 13 Agustus 2022
# Ilustrasi sebuah pesawat yang sedang terbang. Ilustrasi by Pixabay oleh Photorama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H