Saat ku mulai menatap dan menengadah ke cermin, disitulah aku berangan angan diatas lamunan impian.
Langkah kaki ku jadian acuan bagai kompas untuk berjalan seraya menancapkan seutas pertanyaan menyeruak"Kemana kah sebenarnya, kau ingin pergi.
Tergiur kebahagiaan dengan tawa canda, namun dibalik itu, ada kepiluan terbesit disana
Tidak ramai.. Riap riup gembira--akan berpaling tak sampai 1 jam saja. Waktu sirna
Kasihan. Meniti karir tuk menghibur pemirsa dan followers nya, dengan mengesampingkan kesehatan jasmani nya.
Melesat jauh... Membabi buta... Melanglang buana mencari sesuap nasi.
Manakala remote TV digenggam nya, silih berganti ia memandang kan apa yang gandrungi.
Apa yang ia tanam, itulah yang ia petik. Benih benih layar kaca TV yang ia ratap dengan seksama, mumpuni sudah untuk melahirkan kebahagiaan tiada terkira.
Sebaliknya... Layar TV dengan segudang drama, tak ayal menimbulkan bencana dan kesengsaraan dalam hidup nya...
Lihatlah Sekali lagi... Sisi demi sisi di sebalik tabir kepalsuan pada Televisi Kepalsuan...
# M. Erik Ibrahim
# Smg, 10.08.2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Baca juga: Fauna Mungil dan Menggemaskan yang Ada di juga Dunia, Apa Saja Sih, Yuk Kita Ulas Bersama
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!