Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tabrak Lari

5 Agustus 2022   07:35 Diperbarui: 5 Agustus 2022   08:03 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: seseorang yang hendak mengemudikan mobil. Foto by sukabumiupdate. com

Aaaaaarrgghh..... 

Teriakan kencang melengking, menjulang tinggi dan mengakar kuat.

Rintih sakit begitu terukir dan terpahat di jiwa wanita paruh baya itu. Tolong aku kesakitan. 

Terkoyak, tergilas aspal dan mengelupas sedikit kulit dan kaki. Mobil hendak pergi


Tancap gas dan angan angan kepanikan membabi buta dan membutakan nya. 

Tidak peduli... Yang terpenting, ia selamat dahulu sebelum amukan warga menghujam dan mengguntur nya tiada ampun

Sesekali bayangan dari berjuta pertanyaan Menggelayuti nya, "Bagaimana nasib wanita itu dan bagaimana nasibku nanti?.."

Terketuk...

Terenyuh ditengah jalan dan bagai ditegur Tuhan yang Maha Esa. Hati terketuk. 

Kembalilah... ! Putar arah mobil mu dan kembalilah ke sana

Terkulai... Napas semakin perlahan diujung jalan. Semakin merintih. 

Terburu dan tertatih tatih. "Tenanglah, aku akan menolong mu". Beranjak pergi

Sepintas angan-angan nya gugup dan risau. "Tenanglah, engkau pasti selamat, maaf, tadi aku kalang kabut dan kehilangan kendali"

" Mata sayu dan bibir tersenyum tipis".Tidaklah mengapa, nak. 

Mengulurkan seraya mengepalkan tangan,. Memohon Maaf. 

Tidak mengapa , nak.... 

Bagi saya...! Engkau tertegun dan berniat kembali menolong ku adalah hal yang setimpal dan luar biasa. 

Tapi, kan....? 

Sssttt... ! Jari telunjuk seraya menutup Bibir sang pemuda,. 

Terimakasih, nak

Berlian permata, uang segunung dan isi dunia ini tidak sebanding dengan seutas hati engkau iba kepadaku . Terimakasih, nak... 

Semarang. 05.Ags.2022


Ilustrasi gambar: seseorang yang hendak mengemudikan mobil. Foto by sukabumiupdate. com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun