Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Paus

30 Juli 2022   06:33 Diperbarui: 30 Juli 2022   13:34 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Pixabay oleh KTDesign_Studio

Beluga, bungkuk, hingga orcha. Nama nama yang di indah bukan?... 

Indah lagi mengganas. Terselubung arti bagi orcha untuk bersemedi dan ramah pada orang orang disekitarnya. 

Saat ku jajaki dan ratapi senja dilautan ini, mengapa mentari memagut wajah yang sayup-sayup ini

Paus. Manakala kau terjerembab dan terkungkung oleh zaman. Terkulai tak berdaya mengapung. 

Lihatlah cakrawala itu, tetap lah bersemayam dan berkelana dilautan lepas. 

Mataku, mataku takjub membias keindahan mu yang diciptakan Tuhan yang Maha Agung

Dititian jelaga ini, aku tetap menantimu, memandangimu dari kejauhan

Sabang sampai merauke, terdegup hati untuk menyelami

Ku tepatri ingin berpaling pada bintang kecil sejenak. Jangan kau cemburu

Ku akan bertanya sekilas pada awan, angin, lautan, " Pantaskah, Paus ku jaga di lumbung padi sana, agar ku bisa bercengkrama?.. '

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun