Tidak ingin terjerembab dalam tali kepayahan, mencicipi busung lapar sepanjang hari. Inilah kehidupan Tarjo dan mamaknya....
*****
" Tarjo, cuci motor mu udah belum, ayok...ditutup aja dulu, anterin mamak ke pasar "
Begitulah suara ibu Tarjo yang saban hari merepek bagai terompet yang mengusik hati Tarjo...! Tapi Tarjo tetap sayang sama ibunya
Percik... Gemricik air membasahi tubuh Tarjo yang kalang kabut dan " Kesusu" Kalau kata orang Jawa.
Tarjo---anak yang periang, tunduk dan patuh pada ibunya meskipun hatinya selalu terperangah, terkejut ketika suara ibu memanggil manggil ia.
" Washing Motorcycle Tarjo ", ini adalah tempat bagi Tarjo untuk mengais dan menjemput pundi pundi rezeki.
Dari situlah, ia bisa singgah, bertahan hidup, mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk dibelikan makanan kesukaan nya.
Seperti hari ini ....! Tarjo enggan menyerah meskipun kemarin pundi pundi uang yang ia dapat hanya terhitung sedikit bagai cukup membeli se plastik garam rosok saja
" Tarjo, hari ini,ibu anterin ke pasar ya, udah suruh pulang saja dulu pelanggan nya...nanti baru kesini lagi ".
Tarjo pada saat itu tengah sibuk menggosok dan mengelap satu demi satu motor yang tengah dan selesai dicucinya,... Apakah daya, ibunya memanggil nya ditengah perjalanan.
Baca juga: Rendang Domba, Ada yang Sudah Pernah Icip?" Iya bu, tunggu sebentar, iya,.. Ini sebentar lagi selesai, kanebo nya tanggung.. Masih buat ngelap motor bu, tunggu sebentar nggih bu"
Lihat lah Tarjo... Meskipun ditengah kesibukan nya mengais rezeki, dengan sabar ia memperlakukan ibunya dan mencoba berkata sesopan mungkin.
Kanebo....! Kanebo nya kurasa adalah kesayangan nya... Karena ia hanya memiliki satu satunya dan untuk mendapatkan lembaran lembaran uang.