Mengapa semut bisa kehilangan nyawa masal, dan apa penyebab yang menjadi faktor utamanya?
Semut adalah salah satu hewan yang memiliki ukuran yang sangat kecil dan rata rata dari semut tersebut, hidup secara bergerombol. namun apa jadinya jika dalam gerombolan tersebut, ada salah satu semut yang tidak sengaja terpisah dari kawanannya? Apa jadinya jika ia tak kunjung bertemu dengan koloni aslinya
" Tentu pastinya ia akan sangat cemas dan berusaha mencari, lari dan lari untuk bisa berkumpul lagi bersama kawanannya, dan apabila semut gagal mencari gerombolan semut kawanannya."
Ia akan bingung dan ia akan mencari dan berputar ditempatnya bersama kumpulan semut lainnya yang tersesat hingga nantinya akan membentuk lingkaran semut yang besar. lingkaran semut yang besar ini disebut dengan "Circle of Death".
Circle of Death adalah sebuah fenomena yang terjadi pada semut, dimana pada saat terpisah, ia akan mencari dan berputar ditempat ia tersesat. tak jarang juga ia bergabung dengan semut semut lainnya yang tersesat.
Apabila tidak kunjung berjumpa dengan kawanannya, sang semut nantinya akan membentuk sebuah lingkaran besar yang disebut dengan Circle of Death atau bisa disebut juga dengan black hole ( lingkaran hitam ) yang diisi oleh para semut.
Fenomena Circle of Death Pertama Kali
Circle of Death atau kematian pada semut adalah sebuah fenonema yang pada mulanya terjadi pada tahun 1921, yang diamati oleh seseorang bernama Beebe.
Pada saat itu, Beebe sedang sekadar berjalan jalan dan menikmati pemandangan tepatnya di Guyana, tepatnya di Amerika Selatan. Pada saat berjalan dan tiba ditengah perjalanan, ia melihat kejanggalan yang dialami oleh gerombolan sang semut yang memisahkan diri dari koloni nya.
Semut tentara...! tepat sekali, semut hitam tersebut diketahui berjenis semut tentara yang dimana ia terus berjalan dengan gerakan memutar bagai gasing selama kurang lebih ( 2 hari ) hingga berturut turut tanpa terhenti.
Bahkan , karena berjalan dengan memutar dan terus menerus, semut tentara tersebut mengalami kehausan dan kelelahan karena mencari koloni nya yang tak kunjung bertemu.
Apalagi kejadian yang bisa ditebak selanjutnya...!ada yang mengalami kelelahan dan berujung kematian jatuh bergelimpangan satu persatu
Kemudian, setelah beberapa tahun terlewati, fenomena kematian masal pada semut ini di teliti dan diamati lebih serius pada tahun 1944.
Theodore Schneirla. Seorang psikolog hewan asal negeri Paman Sam ( Amerika Serikat ). Ia adalah orang yang melakukan penelitian tersebut secara serius.
~Pada saat sesudah melakukan penelitian, Theodore menjelaskan tentang proses terjadinya circle of death tersebut. Bagaimana awal mulanya ?~
Mula mula, saat sang semut apabila tidak kunjung juga menemukan koloninya, ia otomatis akan segera mengikuti semut lain yang ada tepat dihadapannya tersebut.
Apabila ia terus mengikuti semut lainnya yang ternyata juga tersesat, ia dan kumpulan semut tersesat lainnya akan berjalan dan membentuk lingkaran yang pada mulanya kecil hingga menjadi besar dikarenakan banyaknya semut yang tersesat lainnya.
Ants Circle of Death...! julukan tersebut nampaknya sesuai dengan semut dan ditujukan kepada mereka yang tersesat karena tidak dapat berjumpa dengan koloni nya hingga akhirnya ia kelelahan dan putus asa, hingga menyebabkan kematian masal.
Circle of death ini merupakan salah satu cara semut untuk bunuh diri karena tidak kunjung juga bertemu dengan koloninya, hingga akhirnya dia bunuh diri dengan membentuk lingkaran bersama kawanan semut yang tersesat lainnya.
Berbagai fakta tentang circle of Death
- Circle of death dialami oleh semut yang buta
Circle of death ini adalah sebuah fenomena yang langka. Fakta lainnya yang menarik dari circle of death ini adalah sebagian besar dialami oleh jenis semut yang buta yang bernama latin Labidus Praedator ( Semut yang sepenuhnya buta ).
- Circle Death bisa terjadi karena jejak kimia
Semut yang buta akan menggunakan sepenuhnya indra penciuman dan bau yang digunakan oleh semut pada saat berjalan. sudah bisa ditebak. " apa yang akan terjadi selanjutnya ? "
Iya...! jika bau bau dan jejak kimia ini digunakan semut sebagai acuan untuk berjalan. Apabila tidak mengarahkan ke suatu tempat dan mengarahkan ke dalam tempat yang sama, akan mengakibatkan semut berjalan di sekitar tempat itu saja.
Pada saat berjalan ditempat yang sama dengan kawanan semut lainnya yang tersesat itulah yang menyebabkan munculnya lingkaran hitam tersebut. jejak kimia dan bau tersebut digunakan oleh pergerakan semut berjenis Labidus Praedator. ( Klik di sini untuk lebih lengkapnya )
# Circle of Death
# Black hole
# Semarang, Thursday, 28.07. 2022
# Seekor semut yang sedang mencari bahan makanan. Foto dari Pixabay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H