Lemah, letih tak berdaya menyeruak sesak
Jari jemari tangan entah kuasa tertengadah beriak
Burung kenari, camar meliuk liuk terbang ke Angkasa raya. Terbang entah kepastian
Tua....
Tanganku seolah terdiam terbujur kaku dengan tatapan kosong merunduk...
Apa... Apa yang harus ku panjatkan seraya asa ku selalu hibahkan
Menepi. Menepi sejenak di telaga air sahaja untuk berdamai dan bersyukur
Sebelum mentari terbit di ufuk timur
Hilir mudik terjerembab kedalam keragu raguan
Bersikukuh memupuk keyakinan sebelum pudar
Tua Di muara Pinta, dan di jelaga ini ku bersimpuh
Tua...
Mata sayu nan kabur sejenak hinggap lalu pergi
Kulit kencang menjadi memudar
Di Muara Pinta
Sembari tengadah kan tangan dengan penuh cinta...
# M. Erik Ibrahim
# Selasa, 26 Juli 2022
Sumber gambar : Ilustrasi gambar by Pixabay oleh Luminas_Art
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H