Anak Pondok
Anak pondok ini jauh lebih kompleks dan aktivitas yang dilakukan juga sudah pasti, karena sebagian dari mereka sudah ada jadwalnya tersendiri untuk melakukan kegiatan dan aktivitas pondok pada umumnya.
Sandang, papan hingga pangan anak pondok biasanya sederhana dan sudah ada aturan yang anak pondok harus ikuti. Sama seperti anak kos, anak pondok, dituntut untuk mandiri tetapi tidak seperti anak kos yang apa apa harus dikerjakan sendiri. Kecuali jika ngekos nya berjamaah.
Biasanya banyak kegiatan keagaaman yang harus dilakukan anak pondok dari mulai pagi hingga larut malam. Tak jarang begadang juga harus mereka hadapi sekuat tenaga meskipun rasa kantuk meradang.
Anak Rumahan
menjadi anak rumahan, itu bergantung kepada orang tua. Mengapa Begitu ? Jika orang tua nya selalu memanjakan anaknya dirumah, tentu ia akan menjadi manja, dan kebutuhan apapun, orang tua akan penuhi. Sehingga tak perlu bersusah payah mengurus ini itu sendiri.
Sebaliknya, jika orang tua nya ingin anaknya apa apa sendiri, tentu sang anak dituntut harus bisa melakukan aktivitas yang seharusnya bisa ia lakukan sendiri demi membantu orang tuanya.
Seperti : mencuci baju, mengepel, membuat hidangan yang bisa, hingga membantu mencari uang untuk keperluan nya sendiri dan keperluan keluarganya.
Lalu, Lebih Baik Mana Kalau Begitu ?
Latar belakang untuk menjadi anak rumahan, pondok dan kos sebenarnya berbeda beda dan beragam. Ada yang ingin memperdalam ilmu agama sembari belajar, ada yang ingin mencari penghidupan yang lebih baik dan bebas serta ada juga yang ingin membantu orang tua sembari menemani ia mengisi sisa sisa umurnya.
Ada yang ingin merantau, orang tua nya tidak menghendaki ?
Ada orang tua yang ingin anaknya memperdalam ilmu agama, tetapi sang anak justru menolak dengan halus dan ingin menjadi seseorang yang biasa saja
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!