Harapan sebenarnya sudah ku kayuh sejak lama dengan menggunakan sepeda masa depan dan ku perkirakan dengan teropong kehidupan.
Meskipun jari jemari kaki sudah mulai letih dan rapuh untuk tetap hinggap di bunga bunga cakrawala yang indah dan Kedua bola mata enggan tertunduk dan penuh harap
Kandas...! Sirna dan lenyap sudah layang layang cita cita yang ingin ku arungi bak ditelan bumi dan tak akan kembali
Ditengah...! Seperti bimbang, dilenyapkan dan dilupakan saja atau tertatih tatih terus menunggu iba dari sang Pencipta
Jalan...! Suatu setapak dan bagai proses kupu kupu yang begitu berat yang harus ku tandaskan dan arungi selama dimuka bumi.
Sulit bagai air yang terus menetes dibebatuan, namun lambat laun, batu itu akan luluh dan sirna dengan kegigihan air yang dijatuhkan
Poros waktu acap kali ku tengok sedemikian rupa menggunakan lirikan mata berkaca kaca dan mulut sembari bertanya..
Kapan kah?