Pinta...
Permohonan...
Harapan...
Sekumpulan Mata. Sepasang mata berbondong-bondong berkaca kaca dengan linangan air mata tak terhingga
Sekumpulan tangan. Sepasang tangan sama sama tertengadah sembari acuh tak acuh dengan tangannya. mati rasa atau entah
Seperti terpaku entah berapa poros waktu yang dihabiskan. Sketsa dahulu
Bacaan lain
Silakan bisa membaca cerpen: mengapa harus aku dan payung Hitam. Semoga dapat terhibur-M. Erik Ibrahim
Sekumpulan bibir. Bibir demi Bibir dari segala penjuru di negeri cakrawala ini sama sama bermunajat dan berdoa sepanjang hari dari pagi buta hingga gelap gulita
Entah berapa lama kepiluan menyayat hati ini akan berlalu
Entah berapa lama hati penuh sesak, gundah gulana gelisah kian menerpa.
Seperti hari ini. Ku ungkapkan semuanya. Di muara pinta ku ini, "Tuhan, Segenap jiwa raga ini ingin beliau kembali, mungkinkah Tuhan?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!