Begitu muram dan muka pucat ketika mata elang yang tajam bagai pisau memandang mu sebelah mata bagai ingin menghujam mu dengan cemoohan
Mulut ku seolah gatal ingin mencerca Bentukmu nan bulat hingga berselimut serpihan kelapa parut
Orang orang rela berbondong-bondong mencicipi semakin membuat ku penasaran dan tak ingin tertelan oleh zaman
Mengapa...! Mengapa mereka rela menghabiskan waktunya tuk menikmati saripati darimu
Sudahlah...! Penglihatan kedua bola mata ini sudah tak ingin ku bendung lagi
Ego...! Ego, menyingkirlah dari ku sejenak, biarkan aku tertunduk dan terenyuh, agar ku semakin sadar.
Tertampar....! Aku semakin tertampar bahwa aku salah menilai mu, aku bertubi-tubi mencerca nan menghina mu
Pandang sebelah mata. Ku takkan lagi lakukan itu. Aku Begitu terenyuh dan tersadar.