Sepeda ku kayuh pelan di tengah persawahan
Mentari pagi seolah menampakkan auranya
Ku kayuh dengan bibir kecil terbungkam
Nan bersenandung menghayati eloknya alam
Tat kala aku terperanjat dan sejenak berhenti
Dengan sedikit merenung dan hati tertegun
Berlinang air mata ketika ratapan mata ini
Mengerucut ke langit sembari berangan angan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!