Indahnya dunia tak kau nikmati selalu
Iming iming harta terperangkap di kalbu
K
Kisah uniknu terbesit di rataoan rona wajahmu
Kesedihan tak ingin mangkir di dirimu
Kekecewaan seolah musuh bebuyutan mu
Kerinduan dan harapan lah kau bersimpu
Puisi ini kutinggalkan untuk diriku
Kerana Hayat ini berjalan selalu
Ku sudahi saja puisi bergejolak ini
Karena perut sudah berdendang sejak tadi
*Erik, 30 Maret 2022*
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!