Mohon tunggu...
Erik Kurniawan
Erik Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aktivis Pergerakan Pemuda

Sekretaris di Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor di Ponorogo. Hobi Menulis, Berfikir Besar, Kemudian Bertindak. Murid Ideologis Tan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Nyadran

1 Juli 2022   19:39 Diperbarui: 1 Juli 2022   19:50 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untuk semua tunas yang bertumbuh
Mereka merekah dari bibit yang tersemai
Mereka mendayuh dari pokok yang tergerak
Mata rantai tidak kebetulan terangkai
Setia pada pertalian ikatan
Sanad...
Untuk setiap bunga yang ditabur
Untuk setiap wewangian yang disibak
Untuk setiap dupa yang disulut
Untuk setiap kemenyan yang dibakar
Untuk setiap takir yang ditaruh
Semata hanya untuk keberadaan
Karena aku dan kau ada
Ada doa yang dipanjatkan
Ada harap yang diminta
Semata hanya untuk Sang Hyang Widi
Ada siratan yang dibaca
Ada suratan yang dipahami
Semata hanya untuk pembelajaran
Tradisi mungkin bisa kau selisihi
Namun realita tak mungkin bisa dipungkiri
Silahkan berbusa mengemukakan teori
Dan bagiku sendiri...
Apalah arti teori jika tanpa memahami
Budaya adiluhung...
Hooooooong......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun