Tuhan....
Kau pasti ingat kapan terakhir aku mengunjungimu
Sekian lama yang entah
Bolehkah aku jujur?
Sungguh aku malu menyembahmu
Sehina diriku tak pantas menyebut namamu
Engkau terlalu kudus walau sekedar singgah di ingatan
***
Tuhan....
Berbondong mereka mengaku hamba
Terlihat khusyu' dalam setiap doa
Namun ku yakin tak semua tulus
Ada yang tengah berbisnis menghitung untung rugi
Ada yang kehilangan muka dan sibuk membuat citra
Ada pula yang mengancam-mu dengan pongah
Mereka membuatku semakin jengah
Hingga tak sadar, tetiba aku merasa suci
Ampuni aku Tuhan....
***
Tuhan...
Bagaimana caraku memuji tanpa menyebut nama-Mu
Asmamu begitu kudus terlafal dari lisanku, tak sebanding
Peduli setan apa itu surga neraka
Aku tak tertarik lagi
Kau bolehkan aku mengucapkan namamu sekali, itu lebih dari cukup
***
Tuhan...
Simpang teologi merusak kudusmu
Rahman Rahim-Mu kabur tersuram picik
Banyak mulut mencap sesat isi kepalaku
Itupun atas nama-Mu
Tidakkah lebih bajingan mereka daripada aku?
Tapi kenapa, tak kau izinkan aku memaki dan mencaci mereka?
Aku ingin berdoa
Agar Kau maklumkan saat aku merasa suci
Walau hanya sekali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H