Mohon tunggu...
Erik Kurniawan
Erik Kurniawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aktivis Pergerakan Pemuda

Sekretaris di Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor di Ponorogo. Hobi Menulis, Berfikir Besar, Kemudian Bertindak. Murid Ideologis Tan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Agnostik Bilik Kiri

13 April 2022   22:48 Diperbarui: 13 April 2022   22:50 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuhan....
Kau pasti ingat kapan terakhir aku mengunjungimu
Sekian lama yang entah
Bolehkah aku jujur?
Sungguh aku malu menyembahmu
Sehina diriku tak pantas menyebut namamu
Engkau terlalu kudus walau sekedar singgah di ingatan
***
Tuhan....
Berbondong mereka mengaku hamba
Terlihat khusyu' dalam setiap doa
Namun ku yakin tak semua tulus
Ada yang tengah berbisnis menghitung untung rugi
Ada yang kehilangan muka dan sibuk membuat citra
Ada pula yang mengancam-mu dengan pongah
Mereka membuatku semakin jengah
Hingga tak sadar, tetiba aku merasa suci
Ampuni aku Tuhan....
***
Tuhan...
Bagaimana caraku memuji tanpa menyebut nama-Mu
Asmamu begitu kudus terlafal dari lisanku, tak sebanding
Peduli setan apa itu surga neraka
Aku tak tertarik lagi
Kau bolehkan aku mengucapkan namamu sekali, itu lebih dari cukup
***
Tuhan...
Simpang teologi merusak kudusmu
Rahman Rahim-Mu kabur tersuram picik
Banyak mulut mencap sesat isi kepalaku
Itupun atas nama-Mu
Tidakkah lebih bajingan mereka daripada aku?
Tapi kenapa, tak kau izinkan aku memaki dan mencaci mereka?
Aku ingin berdoa
Agar Kau maklumkan saat aku merasa suci
Walau hanya sekali

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun