Mohon tunggu...
Erik Aza
Erik Aza Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aku Bukan Presiden\r\nTwitter ->> @erik_aza

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Para Haters Ikut Mendukung Popularitas Fatin Shidqia

22 Mei 2013   10:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:12 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Re-post dari postingan sebelumnya yang terhapus

Adanya pembenci atau yang saat ini dikenal dengan sebutan “Hater” ternyata memangmenjadikan seseorang itu bertambah populer,

lho kok bisa?

Ya, memang demikan adanya!

Baik, sebelumnya saya ingin membahas (ups membahas…so intelek), maksudnya berbicaratentang kata “populer” terlebih dulu. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, arti kata populer itu adalah “dikenaloleh masyarakat umum”, siapapun ikut memperbincangkan tentang si objek, semakin banyak yang membicarakan artinya semakin populer lah objek tersebut, dan biasanya pembicaraan itu akan semakin ramai ketika adanya kontra dari hater itu sendiri, pada akhirnya orang yang sebelumnya tidak mengenal atau tidak perduli sama sekali terhadap objek tersebut, menjadi ingin tahu tentang hal itu.

[Jika tampilan postingan ini tidak terbaca penuh, silahkan buka melalui PC anda]

Maaf jika ditulisan ini ada kata-kata “Saya” karena ini pendapat saya, sebelumnya saya mau cerita sedikit tentang pengalaman saya, boleh ya? <<-- (Timpukin mulai narsis nih)

Tenang dulu, ini bukan cerita tentang kepopuleran saya kok, tapi tentang peserta yang sekarang ada di dua besar X Factor Indonesia (XFI), yup please welcome….. FATIN

Sekitar 4 bulan yang lalu ketika dia tampil di showcase XFI membawakan lagu yang berjudul Diamond milik Rihanna, sejak saat itulah saya mulai suka sosok Fatin, gak tau dianya suka atau enggak sama saya (Lho kok..??!), saya nge-fans maksudnya hehe...

Hampir setiap hari bersama seorang teman yang juga suk… (eh nge-fans deh) kepada Fatin, kami selalu membicarakan tentang kelebihan dan sisi baik anak kelas 2 SMA itu. Pada satu hari dikantin sebuah kampus (bukan kuliah, Cuma numpang makan heheuu…) ketika kami asik berbincang, muncul beberapa teman saya lainnya yang salah satunya kontra dengan pendapat kami tentang Fatin, bisa disebut hater lah. Disitulah terjadi perdebatan sengit seperti debat kandidat atau “lawyer club” yang ada disalah satu tv swasta itu loh <<-- (Hu..Lebay).

Ditengah perdebatan kami beberapa teman lain yang memang tidak tahu sebelumnya tentang Fatin, mulai membuka pertanyaan tentang siapa sih sosok yang kami debatkan sampai kami hampir cakar-cakaran itu. Singkat kata, teman-teman yang tadinya tidak tahu tentang Fatin mulai ikut mencari tahu dan akhirnya mereka hidup bahagia selamanya (Upsss… ngaco) maksudnya menjadi fans-nya juga hingga saat ini, malah lebih fanatik dari saya lho..! (eh… diceritain malah pada tidur*)

Oke deh balik lagi ke masalah hater, Kalau menurut saya hater itu ibarat anak tangga yang menyambungkan dua batang bambu tegak lurus menjadi sebuah tangga untuk bisa menjadikan topangan seseorang menuju keatas, Lalu siapa yang jadibambu tegak lurusnya?? (……..)

Tepat,

para fans-nya, kebayang kan kalau Cuma hanya ada dua bambu tegak lurus saja, seperti main ‘egrang’ nantinya.

Pro-kontra memang dibutuhkan untuk menunjang populeritas seseorang, bisa kita lihat para artis ataupun tokoh,, coba mana yang lebih dikenal,

-yang sering menjadi bahan perdebatan atau yang tidak ada ceritanya sama sekali?

-yang biasa-biasa saja atau yang menuai kontroversi? , dan kontroversi tersebut tidak lepas dari adanya hater lho..

(walau terkadang memang menyakitkan sih -__-“), tapi memang demikian adanya.

Adanya para haters juga membuat orang yang nge-fans dengan idolanya menjadi semakin fanatik, semakin idolanya dihujat, dihina, dijelek-jelekkan di bully atau apapun namanya, maka semakin tumbuh rasa kecintaan fans terhadap sang idola (bisa begitu ya?) - (bisa dong!)

Pada dasarnya hater itu orang yang kontra atau secara tidak langsung orang yang mengajak untuk tidak menyukai objek yang dimaksud. Bila diumpamakan pada sebuah kata, fans adalah yang mendukung objek itu sama dengan kata positif “Mari” sedangkan hater itu sama dengan kata negative “Jangan”, (*Berdo’a*, mudah2an tidak bikin bingung), tapi saya yakin pembaca mengerti maksudnya. Sekarang kita lihat dari sudut psikologi yang saya pernah baca (tepatnya kebetulan baca hehe..), kata “Jangan” perlu dihindari ketika digunakan untuk menyatakan sebuah perintah misalnya: “jangan mencoret-coret dinding”, pada saat telinga manusia mendengar kata “Jangan” maka alam bawah sadar mereka menghapus kata itu dan yang terjadi adalah “coret-coretlah dinding itu” maka jika ingin menyatakan sebuah ajakan atau perintah lebih baik gunakan kata kata positif misalnya, “mari jaga kebersihan tembok”. Pernah saya alami juga ketika saya SD, pada saat itu ibu berpesan kepada saya untuk jangan mendekati obat nyamuk cair merek BAY..(tuiit) yang tersimpan di lemari, alhasil saya malah penasaran dan parahnya malah meminum cairan didalamnya yang membuat saya bertemu suster selama 3 hari di RS *hadeeuuh… (-__-“).

Jadi bisa disimpulkan bahwa fans itu ibarat karet pelontar pada ketapel, ketika hater memberi tekanan, maka karet itu akan melontarkan benda semakin jauh tergantung seberapa kuat tekanan untuk menarik karet itu.

Kira-kira seperti itulah pendapat saya tentang hater dan populeritas seseorang yang mungkin agak membingungkan (lha wong saya juga bingung) *gubrak*, tapi saya yakin para pe
mbaca pasti cerdas.

Pesan saya untuk para artis atau orang populer khususnya Fatin Shidqia, harus ada ucapan terimakasih melalui akun twitternya atau televisi kepada seluruh haters-nya, karena mereka selalu ikut memeriahkan perjalananmu mencapai puncak, itu berarti mereka ikut mendukung kepopuleran kamu saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun