Gajahmungkur, Kota Semarang (04/08/2022) -- Climate change telah menjadi isu utama dunia hingga saat ini terutama terkait Global Warming atau kasus pemanasan global.Â
Dapat diketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat rentang terhadap perubahan iklim, termasuk kejadian ekstrem seperti banjir, kekeringan, perubahan jangka panjang dari kenaikan permukaan laut, pergeseran pola curah hujan, hingga peningkatan suhu. Pun pada bulan Januari lalu, Indonesia kembali menerima peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait  antisipasi datangnya cuaca ekstrem, curah hujan, petir, hingga gelombang pasang.Â
Pada dasarnya cuaca ekstrem di Indonesia sebagian besar memang disebabkan oleh fenomena alam. Akan tetapi, manusia juga memiliki peran dalam kondisi ini salah satunya adalah penggunaan lahan serta penggunaan bahan bakar fosil. Dan hal tersebut seiring berjalannya waktu akan semakin terlihat dampak negatifnya terutama terkait perubahan iklim secara ekstrem itu sendiri.
Melalui situasi saat ini, dapat diperhatikan melalui cuaca di wilayah Kota Semarang terutama Kelurahan Gajahmungkur sendiri yang mengalami cuaca cukup ekstrem di mana salah satunya adalah dampak dari perubahan cuaca.Â
Dan sebagai manusia yang menggunakan sebagian besar aspek di bumi, dapat sedikit membantu dalam meringankan isu internasional ini. Maka dari itu, seorang mahasiswa KKN Tim 2 Undip yakni Yasinta Yasmin melakukan penyuluhan dan edukasi sederhana yang mudah dipahami terutama bagi warga di Kelurahan Gajahmungkur.
Â
Melalui edukasi ini, banyak warga yang semakin mudah memahami akan pentingnya memerangi climate change yang salah satunya sendiri datang dari pemanasan global. Dengan setidaknya melakukan tindakan pencegahan sekecil apapun terhadap pemanasan global yang semakin meningkat saat ini merupakan suatu gerakan kecil yang tentunya dapat membantu menyelamatkan bumi ini.Â
Mulai dari kalangan anak-anak hingga lansia dapat menjadi salah satu agen perubahan dalam memerangi pemanasan global, salah satunya melalui penghematan energi, memberlakukan 3R terhadap sampah, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang berlebihan, dan masih banyak lagi.
Maka dari itu, melalui kegiatan sosialisasi kali ini penjelasan terkait penanganan kecil pemanasan global dimulai dari pencegahan dan dampak yang hadir disekitar kita terutama masyarakat Gajahmungkur sendiri.Â
Penempelan poster juga dilakukan di beberapa titik yang nantinya diharapkan dapat mudah dijangkau oleh masyarakat Gajahmungkur. Kegiatan tersebut total menemui massa sekitar 15 anak-anak dan 5 remaja hingga dewasa.Â