Mohon tunggu...
Eri Irawan
Eri Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Bimbingan dan konseling pendidikan Islam Universitas Pelita Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dibalik Senyuman

25 November 2024   12:20 Diperbarui: 25 November 2024   12:21 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Arif memandang Aisha dari jauh, seperti biasa.

 Senyumannya yang hangat, caranya tertawa, dan caranya memperlakukan semua orang dengan baik selalu menyentuh hati Arif.

 Tapi dia menyimpan perasaan itu untuk dirinya sendiri.

 "Rif, tunggu apa lagi?

 Beritahu aku," kata temanku Raka.

 Arif tersenyum kecil.

 "Tidak semudah itu.

 Aku tidak ingin memutuskan persahabatan kita.

  Arif ada di sisi Aisha setiap hari, mendengarkannya dan mendukungnya ketika dia lelah.

 Tapi Aisha tidak tahu harus berbuat apa.

   I Tak kusangka ada perasaan di balik sedikit perhatian yang diterimanya hingga suatu hari Aisha berbicara kepadaku dengan wajah berseri-seri.

 "Ada yang aku suka, Rif.

" Kata-kata ini mengejutkan dunia Arif.

 Dia mencoba tertawa, meski hatinya hancur.

 "Siapa dia?

" dia bertanya dengan suara bergetar.

 Aisha tidak menyebutkan nama, hanya berkata, ``Kuharap dia juga merasakan hal yang sama.

'' Malam itu, Arif menulis pesan.

 Dia ingin jujur, tapi hatinya dipenuhi rasa takut.

 Terakhir, pesan tersebut akan tetap tersimpan di kotak draf Anda.

 hari telah berlalu, namun Arif tetap menjadi pendengar setia, menyembunyikan emosinya di balik senyuman.

 Dia memilih untuk bahagia, melihat Aisha bahagia, meski mereka tidak bersama.

 Namun suatu malam, Aisha mengirimkan pesan yang mengejutkan Arif.

 "Riff, kenapa kamu selalu membantuku?

 Terkadang rasanya kalian lebih dari sekedar teman.

 Arif menatap layar ponselnya, jantungnya berdebar kencang.

 Dia tahu sekarang adalah waktu yang tepat.

 Dia menjawab pesan itu dengan tangan gemetar.

 "Mungkin karena aku lebih dari sekedar teman, Shah.

 Mungkin aku mencintaimu."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun