Mohon tunggu...
Eri Irawan
Eri Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Bimbingan dan konseling pendidikan Islam Universitas Pelita Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hubungan pekerjaan dengan kesehatan mental

24 November 2024   20:13 Diperbarui: 24 November 2024   20:14 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hubungan antara pekerjaan dan kesehatan mental sangat erat dan dampaknya bisa sangat besar, baik  positif maupun negatif.
 Pekerjaan sering kali memberikan rasa makna, identitas, dan keamanan finansial.
 Namun beban kerja yang berat, stres yang berkepanjangan, atau ketidakamanan kerja dapat mempengaruhi kesehatan psikologis seseorang.
 Stres kerja yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kecemasan, depresi, dan kelelahan, misalnya.
 Faktor-faktor seperti jam kerja yang panjang, tuntutan yang tidak realistis, dan kurangnya dukungan sosial di tempat kerja seringkali menjadi penyebab utama.
 Selain itu, kurangnya keseimbangan kehidupan kerja dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental.
 Di sisi lain, pekerjaan yang menawarkan peluang pertumbuhan, pengakuan, dan  fleksibilitas  dapat memperkuat kesehatan mental.
 Lingkungan kerja yang positif dan dukungan dari atasan dan rekan kerja dapat menciptakan suasana yang meningkatkan kesejahteraan psikologis.
 Kebijakan yang mengutamakan kesehatan mental di tempat kerja, seperti program konseling dan pengaturan  kerja yang lebih fleksibel, juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup karyawan.
 Penting untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental terkait pekerjaan dan mencari dukungan yang Anda perlukan.
 Untuk menciptakan keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kesehatan mental, baik oleh individu itu sendiri maupun oleh pemberi kerja dan penyedia layanan kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun