Mohon tunggu...
Erigovina Arauna
Erigovina Arauna Mohon Tunggu... Wiraswasta - erig

Saya adalah seorang pemusik gereja dan sejak tahun 2016 saya menyukai dunia literasi dan belajar menjadi penulis. Pernah lolos dalam event menulis buku puisi dengan judul ''Sebuah Perjalanan". Aktifitas saya saat ini adalah selain bermusik, saya juga belajar menulis. Saat ini saya bertempat tinggal di Timor Tengah Selatan - NTT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membaca Bahasa Tubuh

19 Februari 2021   09:26 Diperbarui: 19 Februari 2021   10:06 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Erigovina Arauna S.Th

Tanggapan penulis setelah membaca buku yang berjudul Membaca Pikiran Orang Seperti Membaca Buku, yang ditulis oleh Gerald I. Nierenberg, Hendry H. Calero. Penulis menemukan beberapa alasan yang harus diperhatikan dalam buku ini  yaitu:

  • Cara Memperoleh Keahlian M embaca Bahasa Tubuh yaitu :
  • Kehidupan, tempat ujian yang sesungguhnya.
  • Mengamati bahasa tubuh yang dilakukan individu, penulis juga menyajikan bahwa banyak sekali perilaku –perilaku yang diekspresikan tidak hanya satu bahasa tubuh, tetapi serangkaian bahasa tubuh  yang saling berkaitan yaitu kumpulan komunikasi nonverbal yang berhubungan dengan berbagai perilaku yang berbeda.
  • Bahasa tubuh muncul dalam bentuk rangkaian tubuh

Penulis menanggapi bahwa bahasa tubuh itu seperti sebuah kata di dalam bahasa, dimana seseorang harus menyusun  kata-kata kedalam bentuk kesatuan atau “kalimat-kalimat”, yang mengekspresikan pemikiran-pemikiran yang benar dengan menyesuaikan sekumpulan bahasa tubuh, maka penerima pesan akan bisa memahami tingkah laku yang di ekspresikan dan menemukan artinya.

  • Bagaimana mendapatkan keuntungan dengan memahami bahasa tubuh seseorang

Penulis bisa mempelajari apakah sesuatu yang sedang dikatakan bisa di terima secara baik atau tidak, apakah peserta yang hadir terbuka atau devensif, mampu mengendalikan diri atau membosankan. Dengan demikian penulis dapat mengerti pesan yang di sampaikan dengan tepat dan benar.

Bahan untuk membaca bahasa tubuh

Setelah penulis melihat dan membacca apa saja bahan untuk membaca bahasa tubuh yaitu :

  • Ekspresi wajah
  • Cara berjalan
  • Jabatan tangan, dll

Bahasa tubuh yang paling tidak kontrofersial dari seluruh komunikasi non verbal yang ada adlah ekspresi wajah, dan ini adalah bahasa tubuh yang paling sering di amati dari berbagai bentuk bahasa tubuh. Contoh, tatapan mata yang memancing reaksi orang lain, pandangan ke sana kemari, attau pandangan sekilas yang mengisyaratkan pernyataan seseorang ittu bersedia. Ekspresi dan bahasa tubuh yang sama berlaku bagi seluruh umat manusia. Dalam hal ini penulis menyatakan ekspresi wajah bisa mempengaruhi organ-organ tubuh yang lain. Oleh sebab itu marilah semua memberi elspresi wajah yang baik dan menyenangkan kalau bisa terseyumlah yang manis dan menarik.

  • Keterbukaan, pertahanan diri, evaluasi dan kecurigaan

Penulis menyatakan bahwa keterbukaan, pertahanan diri, evaluasi dan kecurigaan merupakan suatu hal untuk menemukan semua bahasa tubuh.

Keterbukaan

  1. Kebanyakan orang tidak terbuka kepada orang lain meskipun itu teman dekatnya. Setelah penulis memabaca buku ini, penulis baru mengerti bahwa sikap orang yang terbuka itu bisa kita baca pada posisi tubuhnya atau gerakan tubuhnya. Diantaranya adalah
  2. Tangan terbuka (gambar 12). Bahasa tubuh yang dilakukan kebanyakan dari kita untuk menyatakan ketulusan hati dan keterbukaan adalah dengan tangan-tangan terbuka.
  3. Jas yang tidak terkancing, merupakan sikap orang yang terbuka atau bersahabat. Dengan demikian penulis sangat setuju menilai orang yang terbuka seperti itu.
  4. Sikap mempertahankan diri

Penulis sangat setuju mengambil sikap pertahanan diri ketika seseorang itu mulai emosi yaitu dengan kedua tangan bersilang di dada. Posisi menyyiangkan tangan merupakan sesuatu yang lazim dalam kehidupan sehari-hari, untuk mengungkapkan upaya pertahanan diri. Anak-anak juga dalam pembahasan buku ini akan menyilangkan tangan mereka ketika menentang perintah-perintah orang tua, dan orang-orang yang lebih tua akan melakukan hal yang sama ketika mereka mempertahankan haknya untuk didengarkan. 

Sepertinhya sikap ini berlaku sebagai perlindungan melawan sebuah serangan yang telah di anttisipasi atau sebuah posisi tertentu dimana individu-individu cenderung tidak bergerak. Ada juga sikap duduk dengan posisi kaki diatas peganga kursi (meninggikan posisi kaki) (gambar 18). Posisi kaki seperti ini menyatakan bahwa orang itu terbuka tetapi penulis tidak setuju dengan pendapat di atas karena sikap duduknya tidak sopan dan juga tidak menghargai orang lain. Oleh sebab itu penulis menegaskan bahwa sikap duduk seperti itu tdiak boleh di lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun