Mohon tunggu...
Eric Yoga Pratama_43221010090
Eric Yoga Pratama_43221010090 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dengan Metode Pemikiran Mahatma Gandhi

6 April 2023   22:30 Diperbarui: 6 April 2023   22:35 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dosen Pengampu : Apollo, Prof.Dr,M.Si.Ak

Nama: Eric Yoga Pratama 

NIM : 4322101090

Mahasiswa Universitas Mercu Buana Meruya

Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Menurut Pemikiran Mahatma Gandhi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem yang mengumpulkan, menyimpan, dan memproses informasi keuangan dan akuntansi yang digunakan oleh para pengambil keputusan. Informasi akuntansi biasanya merupakan sistem dan metode terkomputerisasi untuk melacak aktivitas akuntansi yang terkait dengan sumber daya teknologi informasi. Hasil pelaporan keuangan dapat digunakan secara internal oleh manajemen atau secara eksternal oleh pemangku kepentingan lainnya seperti investor, kreditur dan otoritas pajak.

Sistem informasi akuntansi dirancang untuk menangani semua fungsi akuntansi dan pelaporan keuangan, serta beberapa fungsi lainnya seperti: Audit dan pelaporan keuangan.

Mohandas Karamchand Gandhi adalah salah satu tokoh terpenting dalam gerakan kemerdekaan India. Dia adalah seorang aktivis yang menggunakan perlawanan tanpa kekerasan dan mempromosikan gerakan kemerdekaan melalui demonstrasi damai. Pada masa Gandhi, banyak negara yang merupakan jajahan Inggris. Penjajah merindukan kemerdekaan untuk memerintah tanah mereka sendiri. Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat, India. Beberapa anggota keluarganya bekerja di pemerintahan. Saat remaja, Gandhi memutuskan pergi ke Inggris untuk belajar hukum di University College London. Gandhi belajar hukum dan yurisprudensi di UCL dengan tujuan menjadi pengacara. Setelah studinya ia resmi menjadi pengacara. Mahatma Gandhi kemudian memutuskan pergi ke Afrika Selatan untuk menjadi pengacara sepupu Abdullah. Dia menghabiskan 21 tahun di Afrika Selatan di mana dia mengembangkan pandangan politik, etika dan politiknya. Akhirnya Gandhi dikenal sebagai pengacara terkenal hingga penghasilannya naik menjadi 5.000 euro setahun.

Setelah kembali ke India, Gandhi mendirikan nama Satyagrah, atau gerakan perlawanan masyarakat sipil. Dipimpin langsung oleh Mahatma Gandhi, gerakan ini dirancang untuk melawan monopoli garam pemerintah India. Grup ini memiliki puluhan orang yang bekerja sama untuk melawan monopoli ikan salmon di India. Kepedulian Gandhi bermula karena menurutnya garam merupakan kebutuhan rumah tangga terpenting dalam masyarakat India. Kelompok Satyagraha juga sering diartikan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju kebenaran". Setelah menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan, sebuah koloni Inggris, di mana dia menghadapi diskriminasi rasial yang dikenal sebagai apartheid. Dia kemudian memutuskan menjadi aktivis politik untuk mengubah undang-undang yang diskriminatif itu. Gandhi juga mendirikan gerakan tanpa kekerasan. Sekembalinya ke India, dia membantu memperoleh kemerdekaan India dari kekuasaan Inggris. Ini menginspirasi orang-orang di koloni lain untuk memperjuangkan kemerdekaan dan menghancurkan Kerajaan Inggris untuk membentuk Persemakmuran. Orang-orang dari berbagai agama dan suku yang tinggal di India saat itu percaya bahwa India harus dibagi menjadi beberapa negara agar kelompok yang berbeda dapat memiliki negaranya sendiri. Banyak yang menginginkan negara bagian terpisah untuk umat Hindu dan Muslim. Gandhi adalah seorang Hindu tetapi dia menyukai gagasan agama lain termasuk Islam dan Kristen. Dia percaya bahwa orang dari semua agama harus memiliki hak yang sama dan hidup damai di satu negara. Pada tahun 1947 India merdeka dan terbagi menjadi dua negara, India dan Pakistan. Gandhi tidak setuju dengan ini.

Prinsip Satyagraha Gandhi, yang sering diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju kebenaran", mengilhami generasi aktivis demokrasi dan anti-rasisme seperti Martin

Luther King, Jr. dan Nelson Mandela. Gandhi sering mengatakan bahwa nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, berdasarkan kepercayaan tradisional Hindu: kebenaran (satya) dan tanpa kekerasan (ahimsa). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun